Skip to main content
Dinas Penerangan

Sisi Lain Perjuangan Mayor Inf Alzaki Dari Jualan Asongan Sampai Catatkan Sejarah di AS

Dibaca: 12589 Oleh 27 Jun 2019Mei 7th, 2020Tidak ada komentar
Sisi Lain Perjuangan Mayor Inf Alzaki Dari Jualan Asongan Sampai Catatkan Sejarah Di As
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Waktu terus berlalu, keinginannya untuk menjadi anggota TNI terus terpatri dan semakin memacu untuk tekun belajar serta mempersiapkan dirinya untuk masuk Akademi TNI melalui jalur SMA Taruna Nusantara (SMA TN) pada tahun 1998.

“Waktu itu, saya dapat informasi dari anaknya teman Ibu yang lebih dahulu masuk SMA TN bahwa selain lulusannya banyak yang menjadi Taruna (Akademi TNI) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun di Luar Negeri, juga selama sekolah mendapat beasiswa,” ujarnya beri alasan.

“Dengan pola pendidikan yang ketat, di SMA TN tidak hanya belajar akademik saja, namun juga digembleng kedisiplinan, mental, kepribadian dan jasmani serta kemandirian,” terangnya.

“Sehingga itu, yang membuat saya lebih siap dalam mengikuti test dan masuk Akmil,” imbuh Alzaki.

Dikarenakan mengalami culture shock, prestasinya yang waktu itu masih berusia 16 tahun, tidak optimal.

“Mungkin karena itu, pertama kali saya jauh dari keluarga. Namun setelah itu, saya mencoba mengatur kembali cara belajar agar lebih baik. Termasuk selama di sekolah, saya jarang pesiar,” ucap pria kelahiran Bukit Tinggi itu.

Baca juga:  Komandan Kodiklat TNI AD Memberikan Pembekalan Kepada Para Taruna Akmil

“Selama menjadi siswa SMA TN, keinginan untuk menjadi TNI pun semakin tinggi, apalagi melihat sosok Taruna Akmil yang tidak hanya gagah namun juga cerdas dan berwibawa,” Alzaki menambahkan.

Sisi Lain Perjuangan Mayor Inf Alzaki Dari Jualan Asongan Sampai Catatkan Sejarah Di As

Dikatakan Alzaki, selain cita-citanya saat kecil, beberapa hal lain yang membuatnya mendaftar Akmil yaitu kondisi orang tua dan faktor keuangan.

“Ketika itu ibu sakit keras dan setelah lulus di dompet hanya tinggal uang Rp 50 ribu, sehingga dengan uang sebesar itu, jangankan mendaftar, untuk melengkapi administrasi pendaftaran pun sepertinya tidak cukup. Walaupun waktu kecil saya ada keinginan untuk bisa bikin pesawat seperti Bapak Habibie,” kenang dia.

“Belum lagi, andai nantinya kuliah, sepertinya akan mengalami kesulitan,” tambahnya.

Dengan pertimbangan itu, Alzaki akhirnya mendaftar Akmil dan selama pendaftaran dirinya ikut numpang di rumah salah satu Pamong (Staf/Pengajar SMA TN).

“Selama daftar saya tinggal di Magelang, yaitu di rumah Pak Bambang. Saya sangat terbantu beliau, hingga akhirnya lulus jadi Taruna Akmil,” tambahnya.

Perjuangan dan prestasi Alzaki kembali terlihat ketika dalam mengikuti pendidikan Candradimuka dirinya lulus menjadi yang terbaik dari Capratar (Calon Prajurit Taruna) Akademi TNI (Akmil, AAL dan AAU).

Baca juga:  Kerjasama Dittopad-Lapan, Tingkatkan SDM Topografi TNI AD

“Ketika wisuda jurit, saya bahagia karena dapat memberikan prestasi dan kebanggaan kepada orang tua saya yang waktu itu tidak sempat hadir,” ucapnya.

Perjalanan  di Akmil….

Laman: 1 2 3 4 5 6

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel