Skip to main content
Berita Satuan

Tim Rescue Aksi Cepat Tanggap Terus Bantu Korban Banjir Subang

Dibaca: 4 Oleh 27 Jan 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

ACTNews. SUBANG – ACT mengirimkan Tim Rescue (DERM dan MRI) yang ke dua, Rabu dinihari (23/1), pukul 00.15 WIB. Meskipun banjir sudah surut namun, keadaan kota pamanukan dan sekitarnya saat ini masih tergenang air. “Awal banjir di pamanukan dan sekitar 3 meter, sekarang sudah mengalami penyurutan, namun rumah penduduk masih tergenang air sekitar 1 meter,” ujar Cucum, Komandan Tim Rescue banjir Subang.

Menurut Cucum masyarakat di Pamanukan dan sekitarnya harus terus waspada. “ Karena meskipun saat ini air sudah surut, namun kemungkinan air meluap lagi (banjir) bisa terjadi, karena sampai saat ini cuaca masih belum ada perubahan,” tuturnya.

Cucum mengatakan beberapa hari sebelumnya elepasi air control sungai Cipunagara sedalam 7 meter, saat ini sudah surut menjadi 4 meter. Namun seandainya elepasi air bertambah maka, air akan naik dan mengaliri tanggul sebelumnya, sedangkan tanggul yang jebol banyak terdapat dibantaran sungai Cipunagara.

Eni Erliani (50 tahun) Guru SLB PGRI Karya Winaya, mengungkapkan, ia tidak dapat bekerja mengajar di sekolahnya, karena sampai dengan saat ini sekolahnya masih tergenang air.

Baca juga:  PEMBEKALAN HUKUM HAM DAN HUMANITER SERTA ATURAN PELIBATAN ( ROE ) KEPADA ANGGOTA SATGAS BKO YONARMED 13 NANGGALA KOSTRAD

“Aktifitas di Pamanukan sampai saat ini nyaris lumpuh, seluruh sekolah mulai awal banjir, Sabtu (18/1) sampai dengan saat ini masih diliburkan, kantor-kantor sebagian masih tutup seperti beberapa bank, namun sebagian sudah dibuka, begitupun toko-toko,”katanya.

Eni mengungkapkan banjir terparah di daerah Pamanukan dan sekitarnya, adalah di daerah Kampung Gede, di desa tersebut, rata-rata rumah warga terendam sampai atap.

Sebagian besar warga Pamanukan korban banjir saat ini masih bertahan di pengungsian, karena meskipun surut namun air masih menggenangi rumah mereka sekitar 1 meter.

“Kondisi pengungsi masih banyak tersebar, ada yang di fly over, kantor kecamatan, beberapa masjid, dan rumah penduduk yang mempunyai loteng, ” ungkap Cucum.

Warga pengungsi masih sangat membutukan bantuan, baik logistik (makanan siap saji, mie intan, makanan ringan, air mineral), pakaian layak pakai, tikar, dan kebutuhan lainnnya.

“Di Subang harga-harga terutama sembako sekarang mahal, misalnya kemarin karena seluruh aliran listrik mati, maka lilin sangat dibutuhkan masyarakat, lilin yang harga biasanya 8000, sekarang naik menjadi 20.000,” keluh Eni.

Baca juga:  Panglima TNI : Tiga Oknum TNI Tersangka Pengadaan Helikopter AW 101

Tim DERM dan MRI saat ini sudah mendirikan posko, melakukan assessment dan pemetaan. “Sekarang Tim kita sedang mapping, ke beberapa tempat yang akan menjadi prioritas, setelah itu kita akan kumpul lagi, kemudian kita akan membicarakan agenda yang menjadi skala prioritas kami,”tuturnya.

Rencananya selesai assessment Tim ACT akan menyalurkan logistik dan kebutuhan pengungsi lainnnya, ke tempat yang sangat membutuhkan.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel