Skip to main content
Kodam II/Sriwijaya

Tim Riset Korem 044/Gapo Ciptakan Teknologi Nusantara Gapo 44

Dibaca: 4 Oleh 23 Jun 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, S.IP. menyaksikan demonstrasi pemadaman api dengan menggunakan teknologi busa anti api (Nusantara Gapo 44) yang diciptakan oleh Tim Riset Korem 044/Gapo di lapangan Makorem 044/Gapo, Rabu (22/6/2016).

Dalam penjelasannya Danrem 044/Gapo mengatakan untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) harus diatasi secara cepat, oleh sebab itu Korem 044/Gapo telah melaksanakan pemantauan secara terus menerus di wilayah yang disinyalir rawan kebakaran, sehingga apabila terjadi kebakaran akan cepat diatasi, selain melaksanakan tugas pemantauan juga mengawasi masyarakat atau pihak lain yang sengaja membakar lahan maupun hutan untuk ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Untuk mengatasi Karhutla dengan cepat, efektif dan efisien maka Danrem 044/Gapo membentuk Tim Riset guna menciptakan suatu methode dan bahan yang dapat digunakan untuk mencegah kebakaran yang diberi nama Nusantara Gapo 44 (Busa Anti Api). Tim Riset yang beranggotakan personel Korem 044/Gapo, Garda Ilmuwan Nusantara dan PT. Sriwijaya Palm Oil.

Nusantara Gapo 44 (Busa Anti Api) merupakan terapan tekhnologi penanganan kebakaran dengan menggunakan cairan yang aman dan ramah lingkungan. Teknologi ini sangat cocok diterapkan pada jenis kebakaran bahan bakar berbasis minyak atau disebut kebakaran kelas B (minyak, solar dan cairnya), juga untuk memadamkan kebakaran benda padat (kelas A).

Baca juga:  Korem 044/Gapo Berbagi Kebahagian Dengan Manusia Gerobak

Cara kerja Nusantara gapo 44 atau pemadam kebakaran dengan bahan busa ini adalah dengan cara isolasi yaitu mencegah masuknya udara dalam proses terjadinya kebakaran (api) dengan menutup/menyelimuti permukaan benda yang terbakar sehingga api tidak mengalir (terputusnya aliran oksigen).

Pemadaman menggunakan teknologi ini sangat cocok digunakan untuk menangani kebakaran pada lahan gambut, sebab apabila menggunakan air maka akan membutuhkan air yang sangat banyak yaitu 200-400 liter air hanya dapat memadamkan api seluas 1 meter persegi dan apabila menggunakan bahan kimia yang selama ini digunakan oleh Damkar harganya sangat mahal mencapai Rp.40.000,- per liter dan untuk satu unit mobil Damkar membutuhkan 4.000 liter atau memerlukan biaya + Rp.160 juta. Sedangkan menggunakan tekhnologi Nusantara Gapo 44 (Busa Anti Api) ini diluar jarang dipakai dengan alasan harga mahal, namun setelah diteliti dan diriset oleh Korem 044/Gapo tekhnologi ini ternyata biayanya sangat murah dan dapat diciptakan sendiri tanpa mendatangkan dari luar, bahkan hasilnya sangat efektif dan efisien dibanding pemadaman menggunakan  tekhnologi lain dan tekhnologi ini sangat ramah lingkungan tidak berbahaya bagi manusia, hewan maupun tanaman. Dengan adanya tekhnologi ini diharapkan diwilayah Sumsel khususnya dan Nusantara umumnya dalam penanganan kebakaran sudah dapat menggunakan terapan teknologi ini.

Baca juga:  Kolonel Inf Elri Priyanto Jadi Narasumber "Integrity Is Our Idendity"

Sedangkan untuk pencegahan beberapa waktu yang lalu telah diluncurkan teknologi BOIS 44 yaitu berupa cairan paduan mikro organisme yang disatukan berfungsi memperkecil hingga menutupi rongga-rongga yang ada di lahan gambut dalam tempo tertentu yang nantinya lahan tersebut tidak mudah terbakar, dan tekhnologi ini telah ditebar di wilayah lahan gambut yang ada di Kab. OKI dan Kab. Banyuasin bekerja sama antara Korem 044/Gapo dengan BPBD, BNPB, Dinas Perkebunan dan Dinas Kehutanan.

Hadir dalam acara tersebut Danrem 044/Gapo, para Kasi Korem, para Dan/Kabalakrem, Garda Ilmuwan Nusantara, Ka Damkar,  BPBD, Disbun dan Dishut Prov. Sumsel serta PT. Sriwijaya Palm Oil.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel