JAKARTA, tniad.mil.id – Seleksi Tingkat Pusat calon prajurit Taruna Akademi Militer yang dipusatkan di Kota Magelang dilaksanakan secara terpusat.
Dalam keterangan tertulis Dinas Jasmani Angkatan Darat (Disjasad), Jumat (6/8/2021), seleksi dilaksanakan meliputi beberapa rangkaian yaitu mulai dari pemeriksaan administrasi, pemeriksaan Kesehatan, Psikologi, Jasmani, Mental Ideologi (MI) maupun Akademik.
Pada seleksi bidang Jasmani dilaksanakan di Rindam IV/Diponegoro mulai dari tanggal 5 s.d. 19 Juli tahun 2021 lalu meliputi pemeriksaan postur tubuh, tes kesegaran Jasmani “A” yaitu lari selama 12 menit yang dilanjutkan dengan tes kesegaran Jasmani “B” ( Pull up, Sit up, Lunges, Push up dan shuttle run). Ketangkasan Jasmani yaitu meliputi adiraga dan renang dasar jarak 50 meter.
Pada pelaksanaan tes bidang Jasmani, Kepala Dinas Jasmani TNI AD Brigadir Jenderal TNI Khairul Anwar M, S.H., M.Tr(Han) meninjau dan mengawasi secara langsung pelaksanaan seleksi di lapangan. Bahkan sebelum pelaksanaan seleksi Kadisjasad berpesan kepada seluruh tim yang tergabung dalam seleksi bidang Jasmani dengan tegas menyampaikan bahwa pelaksanaan seleksi bidang jasmani dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, berikan yang terbaik dan tidak ada manipulasi data.
Terkait pelaksanaan seleksi bidang Jasmani bagi para calon Taruna Akmil T.A 2021 lalu, Kadisjasad mengevalusi dari sisi pelaksanaan seleksi maupun dari para peserta seleksi baik yang lulus seleksi maupun yang tidak lulus dalam seleksi bidang jasmani.
Hal ini sesuai dengan semboyan yang sering disampaikan pada saat kegiatan seleksai bidang Jasmani yaitu Profesional, Obyektif, Transparan dan Terhormat.
“Kita harus profesional dalam setiap melaksanakan tugas, obyektif dalam menilai, transparan dalam mengolah dan menggelar data dan itu yang membuat kita terhormat dimanapun kita berada, ” tutur Kepala Dinas Jasmani Angkatan Darat.
Kadisjasad juga mengingatkan agar menghindari praktek KKN, serta melaksanakan seleksi tersebut dengan Inovatif, Kreatif, Inisiatif dan Trengginas (IKIT). Laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, jika ada hal-hal yang perlu menjadi permasalahan segera laporkan dan koordinasikan di lapangan agar setiap kegiatan dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Hindari kerugian personel maupun materiel pada setiap even kegiatan, maka dari itu selalu laksanakan pengamanan melekat kepada tester agar kerugian personel dapat dihindari, ” ungkapnya.
Pelaksanaan tes kesamptaan bidang Jasmani pada seleksi Jasmani calon Taruna Akmil T.A 2021 dilaksanakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yaitu pada saat lari dengan menggunakan 5 titik start. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dan menghentikan penyebaran Covid-19. Dan calon Taruna yang mengikuti tes bidang Jasmani sebanyak 537 orang dan dinyatakan lulus pada bidang Jasmani adalah sebanyak 401 orang (74,6%) dan tidak lulus di bidang jasmani 121 orang (25,4%). Mereka yang dinyatakan tidak lulus dibidang Jasmani pada umumnya tidak melaksanakan persiapan dengan baik.
Semua materi tes bidang jasmani dapat dilatihkan karena bersifat kemampuan fisik dan ketrampilan. Dan bila latihan dilaksanakan dengan bertahap tentunya tidak akan mengalami kesulitan pada saat pelaksanaan tes dan akan mencapai nilai yang maksimal.
Calon Taruna yang mengikuti seleksi sekarang ini adalah yang nantinya menjadi calon pemimpin di masa depan, oleh karena itu seleksi juga dilaksanakan dengan ketat. Calon Taruna yang dinyatakan lulus akan melaksanakan pendidikan selama 4 tahun di Akademi Militer (Lembah Tidar) dan digembleng dengan berbagai ilmu kemiliteran sampai dinyatakan lulus dengan menyandang pangkat Letnan Dua.
Kadisjasad juga berpesan kepada para calon Taruna yang belum terpanggil mengikuti pendidikan maupun yang akan mengikuti seleksi Taruna Akmil tahun depan agar mempersiapkan diri lebih baik lagi.
“Selamat bagi yang dinyatakan lulus dan bagi yang tidak memenuhi standar kelulusan jangan berkecil hati, tetap terus berlatih dan mencoba tahun berikutnya, persiapkan dengan baik bukan saja segi jasmani, tetapi juga secara keseluruhan agar dapat bersaing secara sehat dan obyektif, ” pungkas Kadisjasad. (Dispenad)