Cianjur , Kodim 0608/Cianjur memilih cara unik untuk merayakan HUT TNI ke-71. Caranya adalah dengan membangun rumah bagi para korban pergerakan tanah dan longsor di Kampung Rawa Gede RT 01/04, Desa Girimulya, Kecamatan Cibeber, Cianjur.
Sebanyak 20 rumah lengkap dengan fasilitas listrik dan air bersih serta sebuah rumah ibadah. Rumah ini diberikan bagi warga yang kehilangan rumah serta harta bendanya akibat pergerakan tanah dan longsor yang mengancam satu kampung tersebut.
Warga terpaksa meninggalkan 97 rumah terdampak pregerakan tanah dan longsor dengan mengungsi ke rumah tetangga dan kerabatnya masing-masing. “Disini tanahnya terus gerak sejak tahun lalu, terpaksa kami mengungsi ke tetangga atau saudara di desa sebelah,” tutur Aceng salah satu warga.
Mendengar kesulitan warga, Dandim 0608/Cianjur Letkol (ARM) Imam Haryadi, langsung merespon dan membelikan tanah untuk dibangun 20 rumah yang jauh lebih layak huni bagi 110 KK tersebut. Uniknya, proses pembangunan yang dimulai sejak bulan Mei lalu itu pun dilakukan sendiri secara swadaya dengan bergotong-royong antara anggota TNI dan warga korban terdampak.
Aceng menuturkan, keinginan untuk pindah dan direlokasi ke wilayah yang lebih aman itu memang sangat diinginkan warga. Sayangnya, mereka tidak memiliki uang cukup untuk membeli tanah dan membangun rumah baru. “Ingin pindah, tapi tidak punya uang, jadi setiap malam kalau hujan selalu was-was dan tidak bisa tidur takut ada longsor. Ada yang parah, kalau malam dan hujan, pasti langsung mengungsi,” ungkapnya.
Warga pun mengaku sangat beryukur dan berterimakasih atas kepedulian Kodim 0608/Cianjur yang telah membelikan tanah sekaligus membangun rumah baru bagi mereka yang jauh lebih layak dari sebelumnya. Apalagi, rumah warga permanen itu sudah dilengkapi dengan aliran listrik, air bersih dan sebuah rumah ibadah.
Penyerahan rumah bagi warga korban tanah gerak dan longsor dilakukan bertepatan dengan Dirgahayu TNI ke-71.
“Terimakasih untuk para Bapak TNI. Kalau kami tidak dibantu, kami tidak tahu harus kemana lagi,” kata Ujang, salah satu warga lainnya yang rumahnya ambruk.
Sementara, Dandim 0608/Cianjur, Letkol (ARM) Imam Haryadi menyatakan, pembangunan 20 rumah permanen layak huni itu sebenarnya bukan dari pihaknya saja. “Untuk pendanaan kami tidak sendiri, ada dari pemkab, koperasi Kodim dan sejumlah donatur,” ungkap Imam.
Perwira TNI asal Ponorogo, Jawa Timur itu menegaskan, apa yang dilakukan pihaknya itu adalah bagian dari kepedulian TNI terhadap lingkungan dan warga sekitar yang sangat membutuhkan. Begitu mendapatkan kabar tentang kondisi warga korban terdampak tanah bergerak dan longsor, dirinya langsung mendatangi lokasi dan memutuskan untuk merelokasi seluruh warga.
“Ini adalah bukti bahwa TNI itu butuh rakyat, kami ini ada untuk rakyat dan kami juga berasal dari rakyat. Apa yang dirasakan rakyat itu jelas kami merasakan juga,” tegasnya. Imam menambahkan, sebagai seorang prajurit TNI, adalah sebuah kewajiban bagi pihaknya untuk memberikan bakti kepada rakyat, bangsa dan negara sepenuhnya.
“Ini sesuai dengan tema Dirgahayu TNI ke-71, bersama rakyat TNI kuat, hebat, profesional, siap mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian,” pungkasnya. (Pendam III/Siliwangi)