LOMBOK UTARA, tniad.mil.id – Para prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad), masih terus melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kogasgabpad pada Sabtu (8/9/2018) mulai membangun satu unit rumah percontohan untuk membantu kesulitan tempat tinggal warga masyarakat. Rencananya, rumah itu akan diberikan kepada ibu Husniati (40), salah satu warga di Dusun Kopang, Desa Mendana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
Komandan Batalyon Zeni Konstruksi (Danyonzikon)13/Karya Etmaka, Letkol Czi Aji Sujiwo, selaku pelaksana pembangunan menjelaskan, rumah percontohan tersebut merupakan swadaya dari Kogasgabpad, sebagai salah satu solusi pilihan warga, selain rumah yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yaitu RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) dengan bahan atap baja ringan, spandek, dan dinding bata.
Menurut Aji, rumah percontohan yang bersifat hunian sementara (Huntara) itu berukuran 6 x 6 meter, dua kamar tidur, dan didalamnya terdapat ruang tamu dan ruang keluarga. Rangka dinding, plafon dan atapnya menggunakan baja ringan, serta dinding dari Glassfiber Reinforced Cement (GRC).
“Pengerjaannya tiga sampai empat hari, selain itu praktis dan ekonomis. Sedangkan bantuan dana dari pemerintah adalah untuk rumah Risha bukan Huntara,” katanya.
Lebih lanjut diungkapkan, pembangunan rumah Huntara tersebut menghabiskan dana tidak lebih dari 17 juta.
“Setelah rumah percontohan ini selesai, masyarakat bisa mencontoh dan membangun rumahnya sendiri dengan uang bantuan dari pemerintah. Jika masyarakat setuju dengan rumah contoh ini, dan agar pengerjaannya cepat dan terarah, kita akan dampingi hingga selesai. Mengingat dalam waktu dekat akan datang musim penghujan, yang tentunya itu akan merepotkan warga yang masih tinggal di tenda,” ungkap Danyonzikon 13/Karya Etmaka, Letkol Czi Aji Sujiwo.
Sementara itu, Kepala Desa Medana H. Umar Halid (50) mengatakan, warganya yang menerima bantuan dari TNI sudah bertahun-tahun ditinggal pergi suaminya menjadi TKI, yang hingga saat ini belum ada kabarnya. Ibu Husniati sekarang tinggal bersama kedua anaknya yang masih kecil-kecil.
“Kami berterima kasih kepada TNI karena warga saya dibuatkan rumah. Kami berharap TNI tidak hanya membangun rumah contoh saja. Kalau bisa, 235 warga yang rumahnya rusak di desa kami bisa dibangunkan oleh TNI. Itu harapan saya,” ujar H. Umar Halid.