TNI AD – Malang. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Drs. Budi Waseso menghadiri kegiatan Pecegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), bertempat di Gedung Sandoyo Markas Divif- 2 Kostrad, Malang, Jawa Timur, Juma’at (21/4/2017).
Kepala BNN Komjen Pol Drs. Budi Waseso mengatakan, saat ini Indonesia sudah darurat akan narkoba. “Kita melihat kekuatan negara Indonesia yang secara keseluruhan sudah disusupi oleh narkoba, baik dari kesatuan yang paling kuat yaitu Institusi TNI, Polri, maupun BNN sendiri,”ujarnya.
Kepala BNN menjelaskan, keberadaan TNI dan Polri dalam penanganan kasus narkoba adalah sebagai pelindung segenap tumpah darah bangsa termasuk di dalamnya generasi penerus bangsa dari ancaman narkoba. “Narkotika harus ditangani bersama-sama dan tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan BNN dan Polri, sehingga kami mengajak seluruh prajurit TNI untuk bersinergi memerangi narkoba,” tuturnya.
“Kejahatan narkoba saat ini sudah bersifat lintas negara dan terorganisir, sehingga telah menjadi ancaman nyata yang membutuhkan penanganan serius dan mendesak. Permasalahan narkoba pada saat ini bukan hanya tertuju pada peredaran, melainkan sudah masuk pada _Proxy War,_” tegas Komjen Pol Drs. Budi Waseso.
Sementara itu, Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.Pdalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Staf Divif 2 Kostrad Kolonel Inf Syafrial menyampaikan, penyalahgunaan narkoba terbukti telah merusak masa depan bangsa di negara manapun. “Daya rusak yang diakibatkan oleh narkoba sangat luar biasa, bukan hanya merusak fisik dan kesehatan, namun juga merusak karakter manusia, serta dalam jangka panjang dapat berpotensi besar mengganggu daya saing dan kemajuan bangsa”, terangnya.
Pangdivif-2 Kostrad mengungkapkan, maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah mencapai tingkat kritis yang menjadi momok menakutkan serta menjadi perhatian serius dari aparat hukum maupun pemerintah untuk memberantas dan membasminya. “Masalah Narkoba sudah menjadi _Extraordinary Crime_ atau kejahatan luar biasa, yang sudah menyebar di berbagai lapisan masyarakat mulai dari kota hingga desa, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak,”tegasnya.
Sedangkan Kepala BNN Provinsi Jawa Timur Brigjen Pol Drs. Fatkhur Rahman, S.H., M.M. menyampaikan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah sebagai sarana silaturahim dan sinergitas program pecegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN), serta sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi akan dampak bahaya penyalah gunaan Narkoba dikalangan anggota TNI/Polri. “Diharapkan seluruh peserta mampu mengajak keluarga dan satuan masing-masing untuk memerangi narkoba, yang saat ini sedang marak mulai dari kota-kota besar hingga kepelosok desa,”sambungnya.
Kepala BNN Jawa Timur menerangkan, berdasarkan data pada tahun 2015 tercatat 5,8 juta jiwa pengguna narkoba di Indonesia. Sedangkan di tahun 2016 meningkat 13,6% menjadi 6,5 juta jiwa dan sekitar 50 orang meninggal setiap harinya. “Jika dikalkulasi dalam setahun sekitar 18 ribu jiwa meninggal dunia karena penggunaan narkoba. Dari jumlah tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam setiap 25 menit, satu orang meninggal karena narkoba,”terangnya.
Kegiatan ini diikuti 1.200 orang,yang terdiri dari seluruh para pejabat TNI/Polri se-Malang Raya, para prajurit TNI/Polri, dan para Duta Anti Narkoba dari seluruh pelajar se-Malang Raya.