Program swasembada pangan dalam jangka waktu 3 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah pusat merupakan program yang sangat mulia. Secara tidak langsung jika program tersebut berhasil akan mengangkat harkat dan martabat bangsa ini dan juga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya para petani.
Dengan adanya program tersebut TNI di gandeng Kementrian Pertanian supaya ikut mengamankan lebijakan Pemerintah tersebut. Seperti yang di lakukan oleh Babinsa Koramil-01/Kota yang melaksanakan panen jagung di Tlogowera, Tlogojati, Kecamatan Wonosobo (18/4). Lokasi panen seluas 0,5 ha milik Bapak Haryanto dengan hasil panen 3,7 ton di bawah naungan kelompok tani Tegal Arum. Untuk mencapai itu semua membutuhkan kerja keras semua pihak baik pemerintahan, masyarakat khususnya para petani dan juga pihak – pihak yang berkaitan dengan masalah pertanian seperti prudusen pupuk dan obat-obatan, pedagang dan lain sebagainya.
Dalam rangka menyukseskan program swasembada pangan khususnya Pajale (Padi, Jagung, Kedelai ). Danramil-01/Kota Kapten Inf Punidi berharap kepada Babinsanya supaya rajin melakukan pendampingan bersama PPL. Begitupun Kelompok tani maupun petaninya tetap sering kordinasi bersama Babinsa setempat. Petanipun menyampaikan terima kasih kepada Kodim yang telah bersedia membantu pemerintah menyukseskan program ini. Terbukti saat ini banyak tentara yang dulu hanya memanggul senjata sekarang bersama para penyuluh dan petani terjun ke sawah. Mulai dari mengolah tanah yaitu membajak sawah, menanam sampai dengan memanen hasil. Ini merupakan bentuk motivasi yang cukup ampuh bagi kita semua dalam rangka menyukseskan swasembada pangan khususnya Pajale.
Program swasembada pangan ini merupakan perintah langsung dari Presiden RI Joko Widodo selaku panglima tertinggi pada saat Apel komandan Satuan di Kalimantan. Tugas tentara sebagai pendamping, mengajak dan motivator bagi petugas penyuluh lapangan dan para petani sehingga diharapkan kehadiran TNI membawa perubahan yang lebih baik. Pada program ini mempunyai resiko yang berat ditanggung oleh pimpinan TNI yaitu apabila program swasembada tidak memenuhi target maka jabatan menjadi taruhannya. Oleh sebab itu mari kita bersama-sama menyukseskan tugas yang mulia ini. Kita tidak boleh kalah sebelum bertanding, tegas Punidi.
Kapten Punidi menyampaikan beberapa hal permasalahan yang dihadapi dalam rangka menyukseskan swasembada pangan ini antara lain adanya alih fungsi lahan pertanian yaitu semula sawah menjadi perumahan, tanaman kering, dan pembangunan lainnya. Yang kedua rusaknya infrastruktur saluran irigrasi. Yang ketiga berkurang dan mahalnya tenaga kerja, alat mesin pertanian. Yang ke empat masih tingginya angka kehilangan padi. Yang ke lima penerapan tehologi pertanian khususnya padi belum sempurna. Itulah permasalahan yang ada di lapangan yang sering menjadi dilema bagi Babinsa.