Jayapura – Telah diterima bantuan Hand Tractor sebanyak 25 (dua puluh lima) unit dari Pemerintah Pusat oleh Kodim 1701/Jayapura yang nantinya akan dibagikan kepada seluruh Koramil Jajaran guna membantu para petani dalam upaya khusus ketahanan pangan Provinsi Papua. Seperti di wilayah Kabupaten Keerom yang rencananya akan dibuka areal persawahan seluas 700 Ha, untuk Kabupaten Jayapura rencana perluasan sawah seluas 250 Ha, Rabu (09/08).
Hal ini tentunya membutuhkan materi dan tenaga yang besar, serta peralatan yang cukup memadai untuk pembukaan lahan persawahan bagi para petani baik di Kabupaten Jayapura maupun Kabupaten Keerom. Untuk itu, Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf M. Mahbub Junaedi, S.Sos., menghimbau kepada para Danramil jajaran Kodim 1701/Jayapura untuk selalu memantau para petani melalui Babinsanya agar terus mendampingi para petani baik dalam masa pembukaan lahan hingga pada saat pengelolaan lahan persawahan sehingga apabila para petani membutuhkan Hand Tracktor untuk menggarap lahan persawahan tersebut agar segera berkoordinasi dengan para Babinsa sehingga Hand Tracktor tersebut dapat dipinjamkan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi swasembada pangan, salah satu di antaranya adalah pengawalan dan pendampingan. Pengawalan dan pendampingan menjadi unsur penting dalam menggerakkan para petani untuk dapat menambah hasil dan kualitas panen. Babinsa dapat berperan sebagai komunikator, fasilitator, advisor, motivator, edukator, organisator dan dinamisator melalui pengawalan dan pendampingan kegiatan Upaya Khusus peningkatan produksi padi dalam pencapaian swasembada pangan berkelanjutan sehingga TNI khususnya TNI-AD dapat dikatakan sebagai Bapak bagi para petani.
Mengapa TNI dikatakan sebagai Bapak bagi para petani, karena Babinsa selaku ujung tombak TNI-AD di satuan teritorial adalah tempat mengadu masyarakat terkait hal-hal yang berdampak pada keamanan Nasional dan sekaligus tempat masyarakat mengadukan permasalahan atau kesulitan yang sedang dihadapi terutama, untuk para petani seperti yang menjadi faktor penghambat utama kesuksesan Upaya Khusus Swasembada Pangan Provinsi Papua adalah soal irigasi pertanian dan pupuk. (Prd/Cen).