Markas Besar TNI menarik 1.000 personel Satuan Tugas Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera Selatan. Upacara pelepasan Satgas Karhutla perkuatan Mabes TNI berlangsung kemarin di Pelabuhan Bom Baru, Palembang, dan akan kembali ke Yon Armed 9/Kostrad, Yonkav l/Kostrad, dan Yon Marinir. Satgas menangkap beberapa pembalak liar dan pembakar hutan dan lahan, kata Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson, kemarin.
Ribuan titik api kebakaran hutan dan lahan dipadamkan. Satgas juga memberikan pengertian dan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan secara liar karena dampaknya akan sangat merugikan, bukan hanya bagi masyarakat sekitar, tapi juga bagi seluruh masyarakat Sumatera Selatan.
Anggota Satgas menemukan ribuan batang kayu gelondongan, mesin gergaji, serta sepeda motor di sekitar hutan Desa Muara Merang, Bayung Lencir, Musi Banyuasin. Kayu dan mesin pemotong itu merupakan bukti masih adanya pembalakan liar, kata Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kolonel Arh Syaepul Mukti Ginanjar.
Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumatera Selatan, Kolonel Ini Tri Winamo menjelaskan, dalam menjalankan tugasnya, personelnya didukung oleh Pasukan Organik Kodam II/Swj, Korem 044/Gapo, BPBD, Manggala Agni, Satuan Polisi Pamong Praja, Masyarakat Peduli Api, Polri, pemadam kebakaran perusahaan, dan unsur terkait lainnya.
Tugas mereka adalah memadamkan api dengan menggunakan slang dan peralatan pendukung lainnya, termasuk membuat kanal dan pendinginan lahan. Setelah personel ditarik ke Mabes, penanganan akan dilakukan jajaran Kodam Sriwijaya, ujar Komandan Komando Resor Militer Garuda Dempo Tri Winarno. (Sumber: HU KoranTempo)