Uskup TNI/Polri melaksanakan kunjungan ke Kodam XVII/Cenderawasih untuk menyambangi umat Katolik TNI/Polri beserta keluarganya. Pada kesempatan tersebut Pangdam yang diwakili Kasdam memberikan sambutan sekaligus memberikan materi Wawasan kebangsaan.
Dikatakan Kasdam bahwa semua prajurit TNI/Polri dan masyarakat Papua beragama. Hal ini merupakan keunggulan moral dalam kehidupan masyarakat. Dalam pembinaan mental prajurit dikenal dg istilah “Tri Bintal Prajurit”, meliputi; pembinaan agama,kejuangan dan idiologi. Implementasi dari pentingnya agama dituangkan dalam Pancasila, UUD 1945, Sapta Marga,Sumpah Prajurit dan Kode etik Perwira. Diakui Kasdam bahwa toleransi kehidupan beragama di Kodam Cenderawasih dan umumnya di Papua sangat baik. Hal ini harus dipelihara dengan baik. Diharapkan kita semua menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, Toleransi, Keadilan dan Gotong Royong dalam kehidupan masyarakat.
Disamping itu kita harus dapat mengamalkan ajaran agama dan norma-norma aturan hukum secara benar, sehingga tidak hanya dapat membentengi diri dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar, yang dapat merendahkan martabat diri sendiri. Bangsa yang sedang menghadapi tantangan seperti yang dialami oleh bangsa Indonesia pada saat ini membutuhkan kemampuan sikap antisipatif dan proaktif seluruh komponen masyarakat, sehingga memiliki visi yang pasti dalam menyikapi suatu perubahan. Hal ini sejalan dengan adanya perubahan sosial dan kultural yang berdampak pada perkembangan kepribadian dan pola perilaku yang mempengaruhi nilai-nilai yang melekat dalam masyarakat. Namun demikian harus kita sadari bahwa perubahan itu dapat menimbulkan hal positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat, antara lain yang berkaitan dengan mentalitas bangsa saat ini. Dalam menghadapi perubahan tersebut sangat dibutuhkan kondisi mental masing-masing prajurit. Prajurit yang memiliki ketahanan mental yang rendah akan menghadapinya dengan sikap reaktif emosional. Sikap ini jelas akan merugikan diri sendiri maupun satuan, yang pada akhirnya akan sangat merugikan Citra TNI/Polri. Salah satu upayanya adalah dengan melaksanakan kegiatan pembinaan mental TNI/Polri seperti yang dilaksanakan sekarang ini.
Kegiatan ini dihadiri anggota TNI/Polri segarnisun Jayapura yang beragama Katolik, dan pelaksanaanya sangat menarik karena dilakukan secara dialogis. Uskup Mgr Prof.Dr.Ignatius Suharyo mengatakan ada 30 keuskupan di Indonesia. Fungsi keuskupan adalah untuk mendukung inisiatif, tetapi pelayanan dilakukan oleh keuskupan teritorial masing-masing wilayah. Untuk Jayapura dilaksanakan oleh Keuskupan Jayapura. Lebih dari itu hendaknya kegiatan semacam ini dapat dijadikan sebagai motivasi agar TNI/Polri benar-benar menjadi profesional yang memiliki ketahanan mental prima yang berdedikasi tinggi dan rela berkorban demi tetap tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa.