Pontianak. Kepala Pembinaan Mental Kodam (Kabintaldam) XII/Tanjungpura Kolonel Inf Isa Ansori memberikan materi Belanegara dalam Rapat Kerja Nasional Pejabat Bimas Kristen Pusat dan Daerah 2016 di Hotel Golden Tulip Jl. Tengku Umar Pontianak, Kamis (10/03/2016). Rakernas kali ini diikuti sebanyak 150 peserta dari 34 Provinsi yang berlangsung mulai 9 hingga 12 Maret 2016 bertujuan untuk mengevaluasi kinerja tahun 2015 serta memantapkan kinerja di tahun 2016.
Dalam kesempatan tersebut Kabintaldam menyampaikan bahwa unsur dasar bela negara yaitu Cinta Tanah Air, Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, Yakin akan Pancasila sebagai Ideologi, Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara dan Memiliki kemampuan awal Bela Negaran. Wawasan kebangsaan sudah dicetuskan oleh seluruh pemuda Indonesia dalam suatu tekad pada tahun 1928 yang dikenal dengan sebutan “SUMPAH PEMUDA” namun akhir- akhir ini wawasan kebangsaan sangat memprihatinkan, ujarnya
Sesungguhnya wawasan kebangsaan perlu dipahami oleh seluruh lapisan bangsa, bukan hanya oleh kelompok tertentu saja karena Bangsa Indonesia lahir dari persamaan Kebangsaan Indonesia, kehendak untuk hidup bersatu di tanah air indonesia, sebagai satu bangsa untuk bersama-sama berjuang untuk mencapai cita-cita kebangsaan, lanjut Kabindaldam.
Untuk mencegah pudarnya wawasan kebangsaan dan nasionalisme adalah senantiasa mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kesadaran bela negara, meningkatkan kemampuan dan kecakapan diri masing-masing guna mewujudkan ketahanan pribadi yang tangguh, memanfaatkan organisasi – organisasi yang ada sebagai sarana meningkatkan persatuan serta ikatan kesetiakawanan dan kesadaran bela Negara serta bersikap kritis dan selalu waspada terhadap upaya provokasi maupun pengaruh – pengaruh dari manapun datangnya, terang Kabintaldam.
Sedangkan peran umat beragama dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI diantaranya adalah saling menghormati perbedaan karena bangsa Indonesia berdiri di atas perbedaan – perbedaan serta mempertahankan kesamaan-persamaan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa serta Pancasila, UUD 1945, bendera merah putih sebagai lambang pemersatu bangsa, membangun kerukunan dan toleransi umat beragama dengan kearifan lokal dan falsafah bhinneka tunggal ika sebagai perekat toleransi umat beragama, kerukunan dan toleransi merupakan ciri budaya bangsa dalam mempertahankan eksistensi kemajemukan agama dan budaya, Jelas Kabintaldam.
Kabintal berharap kepada para tokoh agama sebagai kader-kader pemersatu bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat berperan aktif membantu pemerintah dalam pembangunan mental spiritual guna membendung dampak negatif arus globalisasi dan menjadi penyejuk serta pendorong semangat bagi masyarakat.