Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

UMK dan Kodim Demak Gagas Desa Melek Media Dalam TMMD

Dibaca: 47 Oleh 13 Mei 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Jaman sekarang media massa sudah sangat mendominasi kehidupan kita. Media massa adalah media yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak melalui media elektronik dan media cetak maupun media online, bisa berupa hiburan ataupun pendidikan, berfungsi juga untuk memberikan opini atau pendapat.

Untuk itu dalam giat TMMD REG 96 akan di gagas suatu inovasi baru dari Universitas Muria Kudus dengan Kodim 0716/Demak tentang gerakan melek media bagi remaja nantinya di acara penyuluhan dan sosialisasi yang akan di adakan pada minggu depan.

Rektor UMK, Dr. H. Suparnyo SH. MS mencanangkan Gerakan Nasional Remaja Melek Media. Ini merupakan upaya mendorong generasi muda dan pelajar berpikir lebih kritis terhadap pemberitaan di media massa.

“Hari ini kita hidup di era informasi yang luar biasa banyak, ini mengharuskan generasi muda punya kemampuan memilih dan memilah informasi tersebut,” kata Suparnyo  usai menanda tangani kerjasama Mou UMK dengan Kodim 0716/Demak Di ruang pertemuan UMK, di Kudus, Rabu (11/5/2016).

Baca juga:  Bendera Jangan Untuk Mainan

Menurut Suparnyo, berbeda dengan dulu saat media masih terbatas, sekarang siapa pun dapat menjadi produsen informasi. Karena itu, literasi media menjadi penting bagi generasi muda.

“Saya mengapresiasi kodim 0716/Demak yang mau mendukung dan mendorong gerakan melek media bagi remaja,” ujarnya.

Suparnyo berharap, ke depan anak-anak yang ada di desa trengguli yang menjadi sasaran TMMD dapat memanfaatkan informasi dengan baik dan fase berikutnya bisa menjadi produsen informasi. Dia menjelaskan, Trengguli dipilih sebagai tempat sosialisasi dan pembelajaran karena daerah ini sangat minim dengan informasi media terutama generasi muda.

“Saya berharap semangat ini dapat menular ke seluruh warga Demak dimulai dari desa Trengguli,” tuturnya.

Rektor UMK, Dr. H. Suparnyo SH. MS itu juga meminta jajaran pendidik di Tanah Air melek media agar dapat ditularkan kepada pelajar. “Jika perlu setiap sekolah berlangganan media. Bahkan lebih bagus kalau ada majalah internasional sehingga tahu apa isu hangat yang sedang berkembang,” imbuhnya.

Perkembangan media literasi di Indonesia masih sangat minim dikarenakan masyarakat lebih mengutamakan media sebagai sarana hiburan dibanding sarana edukasi. Media literasi belum diedukasikan kepada anak-anak dan remaja melalui kurikulum sekolah, hanya ada beberapa seminar dan diskusi yang saja.

Baca juga:  Pra TMMD Ke-95 di Wilayah Kodim 0301/Pekanbaru sudah mencapai 65 %

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel