Skip to main content
Dinas Penerangan

Wakasad Ikut Menjadi Delegasi Indonesia Pada GBC Malindo ke-41 di Bali

Dibaca: 62 Oleh 15 Nov 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

BALI, tniad.mil.id – Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tatang Sulaiman mendampingi Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Ryamizard Ryacudu pada Sidang General Border Committee Malaysia Indonesia (GBC Malindo) ke-41 Tahun 2018, di Ballroom Chillout Hotel Pullman And Resorts Bali Legian Beach, Kamis (15/11/2018).

Dalam kesempatan itu Menhan RI bersama Menteri Pertahanan Malaysia Haji Mohamad bin Sabu memimpin kegiatan sidang tersebut.

Selain Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman ikut menjadi delegasi Indonesia, sejumlah pejabat perwakilan dari beberapa instansi terkait, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Mabes TNI, Polri, Bakamla, Basarnas dan BIN.

Menhan dalam sambutannya mengatakan, Sidang GBC Malindo ke-41 merupakan forum yang sangat penting dan strategis dalam memelihara dan meningkatkan hubungan bilateral bagi kedua negara.

“Indonesia dan Malaysia adalah dua negara serumpun yang dalam tataran regional memiliki peran penting dalam memelihara stabilitas dan kemajuan di kawasan Asia Tenggara. Dalam berbagai hal kedua negara yang bertetangga ini memiliki banyak kesamaan, serta terdapat pertautan kepentingan baik dalam konteks regional maupun konteks internasional,”ujarnya.

Baca juga:  Danrem 162/WB Resmikan Perubahan Nama Kodim 1606/Lobar Menjadi Kodim 1606/Mataram

Lebih lanjut disampaikan, di beberapa belahan dunia, masih terdapat negara-negara yang belum dapat merasakan nikmat dari perdamaian. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan pertikaian, peperangan dan kekerasan masih digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan persoalan.

“Sungguh suatu ironi dimana peradaban sudah semakin maju, namun justru masih saja ditemui adanya keterbelakangan dalam menghadirkan perdamaian,” ungkap mantan Kasad ini.

“Kita bersyukur di kawasan Asia Tenggara dapat menghadirkan rasa damai dan aman bagi kehidupan kemanusiaan. Ini akan mengembangkan adanya prinsip saling menghormati, saling menghargai serta memperbesar persamaan dan memperkecil adanya perbedaan,”ucapnya.

GBC Malindo merupakan salah satu forum dialog kedua negara khususnya dalam memajukan interaksi kerja sama di perbatasan. Menurut Menhan RI, sejauh ini forum kerja sama Malindo telah mengalami banyak kemajuan dengan hasil-hasil yang konkret dan dirasakan manfaatnya, baik dalam mengatasi permasalahan keamanan di wilayah perbatasan.

“Bahkan dalam hal memajukan dan meningkatkan kesejahteraan, perekonomian dan sosial budaya serta yang berkaitan dengan persoalan perlintasan orang dan barang,”tegasnya.

Baca juga:  Museum Dharma Wiratama Yogyakarta, Cikal Bakal TNI AD

Menurutnya, selain capaian positif masih terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi dan memerlukan usaha bersama melalui forum GBC Malindo ini dan perlu terus dicermati untuk selanjutnya disempurnakan dalam wadah GBC.

“Tantangan ke depan bukannya semakin ringan tetapi justru semakin kompleks dan tentu memerlukan semangat bersama untuk mencari solusi terbaik,”ungkap Menhan RI.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto Gulo, S.IP mengatakan, keikutsertaan Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman dalam Sidang GBC Malindo ke-41 juga untuk mengevaluasi laporan kemajuan bersama di Badan-Badan di bawah GBC. Menurutnya, hal tersebut penting bagi pemerintah termasuk TNI khususnya Angkatan Darat dalam menjalankan tugas pengamanan perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan.(Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel