Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa mengadakan webinar dengan Kepala Kesehatan Daerah Militer (Kakesdam), Kepala Rumah Sakit TNI AD, dan RSPAD terkait laporan penanganan Covid-19 serta rencana penyediaan laboratorium PCR di rumah sakit TNI AD seluruh Indonesia.
Setiap Kakesdam memberikan laporan kepada Kasad mengenai jumlah pasien yang mendapat perawatan di rumah sakit TNI AD pada setiap daerah, seperti yang dilaporkan Kakesdam Jaya.
“Total keseluruhan pasien Covid-19 yang telah dirawat di RS Kesdam Jaya 793 pasien terdiri dari pasien umum, 4 pasien yang dari militer,” jelas Kakesdam Jaya.
Menanggapi hal tersebut, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan arahan kepada seluruh Kakesdam dan Kepala Rumah Sakit TNI AD untuk memanfaatkan terapi plasma konvalesen yang dilakukan RSPAD untuk pasien Covid-19.
“Walaupun RSPAD tidak besar, tapi bisa melakukan yang belum tentu bisa dilakukan rumah sakit lain,” ujar Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa.
Selain itu, Kasad juga telah merencanakan pembangunan lab PCR untuk seluruh RS TNI AD, 63 RS Tingkat II, III, dan IV serta 5 RS bantuan.
“Lab PCR ini akan menggunakan ekstraksi RNA Robotic atau dengan komputer, sehingga kebutuhan analisnya akan lebih sedikit,” terang Kasad.
Kasad menambahkan, pengadaan lab PCR tidak akan mengganggu ruangan atau gedung yang ada, karena diperlukan bangunan dengan kriteria bio safety level 3.
Mengenai pembangunan gedung, Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat, Mayjen TNI Mohammad Munib, memberikan laporan kepada Kasad terkait desain yang dibuat oleh Pusat Zeni AD. Ia meminta kepada Kepala Rumah Sakit untuk menyediakan tanah seluas 5×10 meter, untuk diratakan dan pembangunannya akan disupervisi oleh Kakesdam.
“Dari alat yang harus diadakan, kami mencoba mendesain. Ruangan bertekanan negatif beserta hepa filternya cukup di ruangan 3×3 meter. Jika tidak bocor di bagian kanan dan kiri, ada ruang penyekat sehingga pintunya ada dua untuk menahan agar virus tidak keluar,” jelas Kepala Pusat Zeni AD.
Kasad menambahkan, pembangunan lab PCR tersebut juga harus dibarengi dengan persiapan tenaga analis maupun kepala lab, sehingga semuanya berjalan dengan seimbang. Kasad berharap kredibilitas seluruh rumah sakit di bawah naungan TNI Angkatan Darat terwujud dengan penyediaan alat dan penanganan yang tepat terhadap pasien Covid-19.
“Pasien sipil maupun pasien TNI AD sama perlakuannya. Ini merupakan networking khusus yang harus dimiliki sehingga harus menjadi prioritas,” tegas Kasad.
#TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat