
Guna meningkatkan kesejahteraan prajurit dan masyarakat, Yon Armeol 7/105-GS, beberapa waktu lalu mengadakan pelatihan tani dan ternak organik terpadu kepada prajurit dan masyarakat sekitar komplek asrama Yon Armed tersebut. Danyon Armed 7/105-GS, Mayor Arm Dody Suhardiman mengatakan, peserta pelatihan terdiri dari anggota Kodim 0507 Bekasi, anggota Yonif 202 Tajimalela dan, anggota Yon Armed 7/105-GS serta masyarakat sekitar asrama. SALAH satu tujuan pelatihan ini, kepada peserta setelah mendapatkan pelatihan mampu menerapkan ilmu yang mereka peroleh dan mempratekkan dimana mereka tinggal.
Bila mereka berhasil mengimplementasikan ilmu yang mereka peroleh dalam pelatihan ini, tentunya akan dapat meningkatkan kesejahteraan peserta pelatihan. Yakni, para prajurit dan masyarakat dan melalui kegiatan ini pada gilirannya akan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Apalagi bila nantinya mereka berhasil, tentunya membantu pula program pemerintah dalam mewujudkan kesejahterakan masyarakat. Khusus untuk bidang pertanian dan peternakan Menurut Doddy, Bekasi sebagai daerah penyangga Ibu Kota Jakarta tentunya perkembangan perkotaan sangat pesat. Hal ini membawa konsekwensi terhadap berkurangnya lahan pertanian dan lahan untuk bercocok tanam lainnya.
Melalui pelatihan beternak dan bertani serta bercocock tanam lainnya, para peserta akan mampu memanfaatkan lahan yang ada. Dan pada gilirannya hasil dari jerih payang mereka akan dapat mereka nikmati. Dalam pelatihan ini, peserta pelatihan kita berikan pendidikan secara teori, bila mereka sudah memahami lalu mereka kita bawa ke lokasi peternakan yang telah berhasil mengembangkan ternak dan pengembangan tanaman organik.
Dalam pelatihan ini peserta tidak kita pungut biaya dan untuk mewujudkan pelatihan tertsebut Yon Armed 7/105-GS bekerjasama dengan PT Daun Mas Media Husada dan PT Hidup Cerah Sejahtera yang bergerak dalam bidang tersebut, jelas Doddy.
Sementara itu Yani Murdani, salah seorang pembicara dalam kegiatan tersebut menjelaskan, kegiatan pelatihan ini salah satunya untuk memberikan pemahaman bagaiamana beternak dan bertani secara organik. Sebab dengan sistim organik hasil bertani maupun beternak lebih menguntungkan. Sebagi contoh dalam berternak terpadu secara organik, dalam beternak ini limbah ternak tidak ada yang terbuang. Bahkan limbah bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik, sehingga terjadi siklus berkelanjutan dan limbah ternak menjadi zero artinya tidak ada limbah, kerena limbah tersebut dijadikan pupuk.
Menurut Yani, kelebihan sistem organik ini lebih baik dibanding sistem biasa, selain lebih ekonomis dalam pembiayaan hasiinyapun juga lebih berkualitas. Hasil ternak organik domba menjadi rendah korentorol bila dikonsumsi, bagi orang-orang yang punya darah tinggi bisa mengkonsumsi daging ini karena korentorolnya rendah dan nilai jual daging domba organik juga lebih tinggi, jelas Yani.
Ditempat terpisah, Anwar, 43, salah seorang peternak yang berhasil dibina dalam pengembangan ternak domba menengatakan, dalam beternak domba saya lebih mengutamakan penggemukan domba dari pada menernakkan domba. Sebab dalam penggemukkan ini, hanya dalam waktu tiga bulan sudah dapat dirasakan hasilnya.
Saat ini domba dipetemakan saya ada 150 domba, hanya dalam jangka waktu tiga bulan domba yang digemukkan beratnya bisa meningkat rata-rata sekitar 10 kilogram. Dan dalam jangka waktu tiga bulan tersebut domba-domba itu sudah bisa di panen, bila harga daging domba sebesar Rp 50.000 per kilogramnya. Berarti setiap panen, bila saya menjual 100 ekor saja bisa mendatangkan hasil penjualan domba tersebut sebesar Rp 50 juta.
Bila dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan, masih banyak keuntungan yang saya peroleh. Hasil panen sebesar Rp 50 juta tersebut bila dikurangi biaya penggemukan hanya sekitar 30 persennya berarti masih ada keuntungan yang bisa untuk mengembangkan usaha penggemukan domba berikutnya, kata Anwar. Saat ini saya membina beberapa peternak yang tertarik bisnis penggemukan domda. Bahkan mantan Kepala Besa (Kepdes) Cibuntu, Kecamatan Cibitung, Kabupeten Bekasi, Rahman. Setelah pensiun menjadi Kepdes, kini menggeluti bisnis penggemukan domba. Rahman kini memiliki 50 ekor domba untuk digemukkan, kata Anwar. (Sumber: HU Pelita)