Skip to main content
Berita Satuan

1.083 Putra Daerah, Ikuti Seleksi Bintara TNI AD TA. 2021 di Sultra

Dibaca: 203 Oleh 28 Agu 2021Tidak ada komentar
1.083 Putra Daerah, Ikuti Seleksi Bintara TNI AD TA. 2021 di Sultra
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Pada pembukaan penerimaan calon Bintara PK TNI AD TA 2021, Sub Panda Kendari akan menyeleksi 1.083 putra daerah secara ketat, transparan dan obyektif di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal ini dikatakan Plh Kapenrem 143/HO Letda Inf Rusmin Ismail dalam rilisnya, Kendari, Sultra, Jumat (27/8/2021).

Rusmin terangkan, mengawali kegiatan penerimaan calon Bintara tahun ini, Korem 143/HO menggelar penandatanganan Pakta Integritas, pengarahan kepada orang tua dan peserta serta panitia seleksi penerimaan di Sub Panda Kendari.

1.083 Putra Daerah, Ikuti Seleksi Bintara TNI AD TA. 2021 di Sultra

“Diikuti oleh 1.083 calon dan secara virtual di monitor langsung oleh Pangdam XIV/Hsn (Mayjen TNI Moch. Syafei Kasno) dan Kasdam XIV/Hsn (Brigjen TNI Amping Bujasar Tangdilintin),” ujar Rusmin.

Dari 1.083 putra daerah Sultra itu terdiri dari wilayah Kolaka 255 orang, Buton 329 orang, Kodim Muna 159 orang, Kendari 312 orang dan Butur 28 orang.

“Sebagian peserta mengikuti secara virtual di lapangan apel Makorem dan sebagian kecil ikut dengan panitia di Aula Jenderal Sudirman, karena protokol kesehatan,” ujar Rusmin.

Baca juga:  Dislaikad Tinjau Pemeriksaan Kelaikan Alutsista Yonarhanud 10/ABC

Lanjut dikatakan Rusmin, sebagaimana diperintahkan Kasad (Jenderal TNI Andika Perkasa) dan Pangdam XIV/Hsn, dalam penerimaan prajurit harus dilaksanakan secara ketat, obyektif, transparan, jujur dan berkeadilan.

1.083 Putra Daerah, Ikuti Seleksi Bintara TNI AD TA. 2021 di Sultra

“Untuk menjamin itu, maka Danrem 143/HO Brigjen TNI Jannie A. Siahaan menggelar kegiatan ini. Dan dalam kesempatan itu, Danrem menegaskan jika ada yang melakukan pelanggaran seperti berbuat curang dan penyuapan maka baik yang menerima atau yang menerimanya akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” jelas Rusmin.

“Termasuk, jika nanti anaknya lulus pun, kemudian akan diajukan untuk dikeluarkan, karena prosesnya dapat dikategorikan melanggar dan berbuat curang,” tambahnya.

Sebagaimana disampaikan Rusmin, dalam pengarahannya kepada yang hadir, Danrem 143/HO menegaskan bahwa seleksi calon prajurit tidak hanya ketat tapi juga harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum baik di dunia maupun akhirat.

1.083 Putra Daerah, Ikuti Seleksi Bintara TNI AD TA. 2021 di Sultra

“Hal ini perlu saya tegaskan agar tidak ada yang mencoba, jika ada oknum yang mencoba – coba semuanya akan di proses hukum sesuai aturan, baik dari pihak oknum penerima dan orang tua/wali yang memberikan,” lanjut Danrem.

Baca juga:  Panglima TUDM Terima Tanda Kehormatan Bintang Swa Bhuana Paksa Utama

Untuk diketahui, animo seleksi penerimaan calon Bintara PK TNI AD di wilayah Sultra secara online sejumlah 2.933 orang dan hanya akan meloloskan 60 orang yang akan mengikuti pendidikan dengan alokasi Kolaka 12 orang, Buton 14 orang, Muna 7 orang, Kendari 20 orang dan Butur 7 orang.

“Seleksi ini merupakan jalur pengabdian kepada negara, dengan demikian diharapkan Sub Panda Kendari mengirimkan wakil – wakil terbaiknya untuk menjadi Prajurit TNI AD,” katanya menambahkan.

1.083 Putra Daerah, Ikuti Seleksi Bintara TNI AD TA. 2021 di Sultra

Selesai pengarahan Danrem, kepada Panitia, peserta dan orang tua calon juga dipaparkan Kasipers Kasrem 143/HO Kolonel Arh Saptarendra tentang ketentuan dan mekanisme penyelenggaraan kegiatan penerimaan yang akan digelar mulai tanggal 28 Agustus s.d 7 September 2021 itu.

“Selama pelaksanaan kegiatan, peserta hanya mengenakan gelang barcode dan kode unik yang berbeda setiap harinya.Serta, lanjutnya, pada akhirnya kita juga akan langsung rilis di website korem143.tni-ad.mil.id, sehingga orang tua langsung bisa tahu dan terhindar dari upaya penipuan maupun makelar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,” tegas Sapta.

Baca juga:  Puspomad Akan Melakukan Proses Hukum Terhadap Brigjen TNI JT.

“Untuk memastikan juga, selama kegiatan digelar personel intelijen, dan Polisi Militer, jadi jangan pernah coba-coba untuk melakukan tindakan yang dapat dikategorikan pelanggaran dalam proses penerimaan prajurit TNI AD,” pungkasnya. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel