Skip to main content
Artikel

Kemampuan dan Peran Satuan Armed Roket MLRS ASTROS

Dibaca: 5979 Oleh 28 Agu 2017Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD. Dengan adanya modernisasi alutsista Armed dan secara interoperabilitas dihadapkan pada perubahan taktik bertempur infanteri serta perkuatan lainnya dan perkembangan alutsista kecabangan TNI AD termasuk matra lainnya, doktrin taktik bertempur Armed TNI AD juga akan berubah menyesuaikan dengan jenis alutsista yang dimilikinya serta pengaruhnya terhadap kecabangan lain.

Contoh dengan adanya peningkatan kemampuan dan jarak capai (range of fire) alutsista Armed Roket yang dapat mencapai 85 Km, satuan Armed yang selama ini ditempatkan sebagai unsur tembakan (bantuan tembakan) dalam daya tempur yang seolah-olah terkekang pada tupoksi membantu satuan manuver dengan memberikan bantuan tembakan, sekarang memungkinkan dilaksanakannya Artillery Strike secara mandiri untuk menghancurkan sasaran strategis maupun sasaran taktis. Contoh lain perubahan yang dapat terjadi di dalam doktrin Armed adalah perbandingan jumlah bantuan Armed ideal bagi satu Brigif adalah satu Rai Armed. Tetapi dengan kemampuan Roket ASTROS yang memiliki jarak capai ± 80 Km (jarak 300 Km dalam tahap pengembangan) dan dengan daya hancur ± 52 hektar serta mobilitas yang tinggi, maka satuan Armed Roket ASTROS dapat memberikan tembakan hanya dengan satu pucuk saja, dengan catatan jarak capai dan sistem komunikasi yang dimiliki masih dapat terjangkau oleh Pengendali Tembakan.

Astros2

Saat ini satuan Armed Roket ASTROS yang ada di Indonesia adalah Yonarmed-10/Kostrad dan Yonarmed-1/Kostrad yang berkedudukan langsung di bawah Danmenarmed Kostrad. Sebagai perbandingan, pada doktrin negara-negara lain yang telah terlebih dahulu menggunakan senjata jenis MLRS ini, maka satuan dengan alutsista MLRS yang merupakan sarana Bantem strategis dan berkedudukan langsung di bawah Panglima Divisi.

Yonarmed Roket bertugas pokok menyelenggarakan bantuan tembakan utama di darat dalam rangka mendukung tugas pokok satuan yang dibantu. Dengan kemampuan Roket Astros memberikan bantuan tembakan yang cukup besar dan cepat dengan efek kehancuran yang luas maka Yonarmed Roket dapat mendukung beberapa operasi yang ada seperti pada Operasi Linud ataupun Operasi Pertahanan Pantai. Dalam beberapa operasi tempur lainnya, penggunaan Roket Astros juga sangat memungkinkan dan bersifat fleksibel, hal ini dikarenakan dalam penggunaannya Roket Astros dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan efek kehancuran yang ingin dicapai. Kemampuan ini dimiliki karena jenis Astros bersifat multi kaliber dengan varian jenis roket: saturasi dan non saturasi, kaliber besar maupun kaliber kecil (SS 09 TS, SS30, SS40, SS60 dan SS80).

Baca juga:  Dengan Binter, TNI – Rakyat Manunggal Mengawal Kedaulatan Negeri

Keberadaan Astros menempatkan Satuan Artileri Medan TNI-AD memiliki dua peran penting di dalam pelaksanaan tugasnya. Pertama, sebagai Sarana bantuan tembakan utama di darat dengan kemampuan membantu satuan yang dibantu dengan tembakan secara tepat dan teliti, memberikan tembakan lawan baterai sejauh jarak capai, memberikan kedalaman pertempuran, mencari dan menemukan kedudukan musuh/sasaran lawan baterai dan memberikan efek tangkal (deterrent effect) serta Perang Urat Syaraf terhadap musuh. Kedua, sebagai pelaksana serangan artileri  (Artillery Strike).

Astros3

Kemampuan alutsista ASTROS (Armed Roket) saat ini dan masa depan yang modern memungkinkan peningkatan kemampuan Armed dalam melaksanakan Artillery Strike secara mandiri untuk menghancurkan sasaran strategis dan sasaran taktis. Satuan Armed Roket dalam pelaksanaan tugasnya tidak bersifat menduduki, menguasai ataupun mempertahankan suatu wilayah tertentu namun lebih cenderung untuk melaksanakan penghancuran instalasi, melumpuhkan atau menetralisir sasaran-sasaran yang memiliki kepentingan strategis. Sebagai contoh, ASTROS yang memiliki jarak capai sampai dengan 7x lipat dari meriam 105 mm dan memiliki daya hancur yang juga berkali lipat dari meriam-meriam yang sebelumnya telah dimiliki oleh TNI AD tentunya tidak diharapkan hanya menembaki “musuh-musuh kecil” seperti satu peleton infanteri musuh diperkuat mortir 80 tetapi memberikan bantuan tembakannya untuk menembaki dan menghancurkan sasaran-sasaran yang bernilai taktis dan strategis.

Baca juga:  Pentingnya Pemeriksaan Psikologi bagi Calon Prajurit TNI AD

Artillery Strike merupakan suatu bentuk serangan yang sangat menentukan dalam pertempuran, dimana terjadi pengerahan kekuatan Armed Roket yang besar untuk menghancurkan musuh/instalasi dengan mengoptimalkan kemampuan jarak capai yang jauh dan daya hancur yang luas, ketika pasukan sendiri masih berada di jarak yang aman/belum terlibat operasi secara keseluruhan, sehingga dapat menimbulkan keuntungan bagi pasukan sendiri dan operasi selanjutnya.

Satuan Armed Roket dapat melaksanakan tugas atau diberikan tugas secara mandiri terlepas dari tugas pokok memberikan bantuan tembakan kepada satuan yang dibantu yang mampu memberikan daya kejut dan daya hancur melalui tembakan-tembakan artileri yang terencana terhadap kedudukan senjata pertahanan udara, pos komando, senjata artileri musuh maupun sasaran strategis lainnya yang dapat mempengaruhi perbandingan daya tempur dan pertempuran selanjutnya, dalam kondisi tertentu perlu adanya perkuatan dari satuan kecabangan lain untuk melindungi satuan Armed yang akan melaksanakan tugas sebagai pelaksana Artillery Strike tersebut sehingga kemenangan dalam pertempuran dapat tercapai dalam waktu yang lebih singkat dengan kerugian tempur seminimal mungkin.

Pada saat satuan Armed Roket sedang melaksanakan Artillery Strike, satuan pendukung seperti Infanteri dan Kavaleri ditempatkan di sekitar satuan Armed Roket untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat jika terjadi hambatan atau gangguan musuh. Satuan Arhanud ditempatkan untuk melindungi satuan Armed Roket jika terjadi serangan udara musuh, sedangkan satuan Penerbad untuk membantu Peninjau Depan dan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) dalam konfirmasi dampak kehancuran sasaran yang telah ditembaki.

Penugasan Satuan Armed Roket sebagai pelaksana Artillery Strike dilaksanakan atas perintah Pang/Dan tertinggi (minimal pada tingkat Divisi/Kogab/Kogasgab) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasi secara keseluruhan.

Baca juga:  Marder 1A3 ‘Si Tupai Pohon’ yang Mematikan

Satuan Armed Roket TNI AD saat ini diharapkan dapat mengoptimalkan tugas dalam memenuhi kebutuhan taktis mendukung satuan manuver secara optimal diantaranya dalam pertempuran terbatas (limited war) seperti pertempuran di pemukiman dan daerah perkotaan (urban) serta dalam pertempuran menghadapi insurjen. Dihadapkan dalam situasi pertempuran seperti itu dan berbagai aturan tentang HAM, collateral damage dalam perang maka satuan Armed Roket yang dalam pengendaliannya tetap berada di bawah Panglima/Dan tertinggi dapat dipecah ke dalam hubungan yang lebih kecil.

Dalam operasi serangan di daerah pemukiman atau bangunan tersebut maka untuk dapat memberikan tembakan yang maksimal satuan Armed Roket dipecah menjadi Seksi yang dalam penembakannya menggunakan roket-roket non saturasi (pin point accuracy). Tugas-tugas penembakan yang dapat diberikan kepada satuan Armed Roket diantaranya menghancurkan markas musuh yang diperkuat dengan senjata bantuan ataupun membumihanguskan wilayah musuh yang telah disterilkan terlebih dahulu dari penduduk sipil oleh satuan maneuver, menutup jalan-jalan pelolosan musuh. Satuan Armed Roket yang dimodernisasi diantaranya dilengkapi dengan radar yang dapat mendeteksi keberadaan ataupun posisi musuh sehingga dapat direncanakan terlebih dahulu untuk sasaran-sasaran yang perlu ditembaki dan bernilai strategis. Satuan Armed Roket dapat menitikberatkan tembakannya pada jalan-jalan di daerah terbuka atau di daerah yang bangunannya tidak permanen, sehingga mengurangi terjadinya collateral damage.

Beberapa asumsi tentang kerusakan non-tempur (collateral damage) yang ditimbulkan Bantem Armed sering menghalangi keterlibatan Armed dalam pertempuran di daerah perkotaan atau pemukiman (urban). Dengan argumen ini, maka biasanya Bantem Armed hanya diarahkan hanya sebagai tembakan penutup dalam pertempuran tersebut. Dihadapkan pada kemampuan alutsista Armed yang modern saat ini dan ke depan dengan kemampuan hit precision secara akurat maka akan mampu meminimalisir korban non tempur/sipil maupun pasukan kawan. (darmaputra/Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel