suarasurabaya.net – Puluhan ribu personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri) siap mengamankan pelaksanaan Pemilihan Presiden dan wakil Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang di Jawa Timur.
Sebanyak 36 ribu personel gabungan TNI-Polri, Kamis (3/7/2014) mengikuti apel pemantapan pengamanan dalam pelaksanaan Pilpres di Lapangan Upacara Makodam V/Brawijaya, yang dipimpin langsung Irjen Pol Unggung Cahyono Kapolda Jatim.
Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan, apel gabungan tersebut sekaligus bentuk netralitas TNI/Polri yang siap mengamankan dan mensukseskan Pilpres 2014. Apel gabungan ini, memiliki makna dan nilai yang sangat strategis sehingga sinergitas TNI-Polri mencapai harmonisasi dalam pelaksanaan tugas pokok.
“TNI-Polri sebagai komponen bangsa, masih menjadi pilar negara yang solid dalam mempertahankan pertahanan NKRI. Dan dalam mendukung kelancaran program pemerintah,” kata Irjen Pol Unggung Cahyono dalam sambutannya saat menjadi inspektur upacara.
Dia menambahkan, dalam pelaksanaan Pilpres 2014, dimungkinkan timbul berbagai potensi kerawanan kamtibmas. Diantaranya yang perlu diwaspadai yakni, distribusi logistik, khususnya pulau-pulau luar, seperti Sumenep, Sampang dan Bawean.
“Dalam masa tenang ini, yang diantisipasi adalah sabotase, teror, pengancaman, penculikan, isu sara, dan kejahatan konvensional,” kata dia.
Tahapan lain yang perlu diantisipasi, kata Unggung, saat pelaksanaan pemungutan suara. TNI-Polri sebagai aparat keamanan perlu mewaspadai unjuk rasa, sabotase, teror, politik uang, manipulasi, penggelembungan suara dan intimidasi. Polda Jatim telah melakukan langkah dan upaya, menyiapkan pengamanan pada tahapan Pilpres dengan terus melaksanakan operasi yang diberi nama Operasi Mantap Brata Semeru 2014.
“Operasi Mantab Brata di dalamnya dilakukan pendirian posko, pelaksanaan simulasi pengamanan, pelaksanaan pengamanan dan deklarasi damai siap jadi pemenang dan siap kalah dalam Pilpres,” ujarnya. (wak/dwi)
