Wakil Gubernur Akmil Brigjen TNI Wisnoe PB., menerima laporan kesiapan Taruna dan Taruni Akademi Militer Tingkat III/Sermadatar yang akan mengikuti Latihan Hulubalang, bertempat di Lapangan Resimen Taruna Akmil, Senin (17/10/2016).
Turut hadir dalam acara tersebut para pejabat Distribusi Akmil, para pelatih dan pengasuh Taruna dan Taruni Akmil.
Latihan Hulubalang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang.
Latihan Hulubalang menurut rencana dilaksanakan selama lima hari dimulai pada tanggal 18 Oktober 2016 dan berakhir pada tanggal 22 Oktober 2016 yang akan datang.
Dalam sambutan tertulis Gubernur Akmil yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Akmil Brigjen TNI Wisnoe PB., menyatakan bahwa Latihan Hulubalang merupakan program latihan aplikasi taktik yang didalamnya terdapat materi patroli dan Operasi Lawan Insurjensi (OLI). Operasi Lawan Insurjensi secara teknis untuk menumpas kelompok separatis bersenjata yang melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang sah.
“Mengingat situasi keamanan dalam negeri kita belum sepenuhnya aman dari gangguan separatis bersenjata. Maka pelibatan TNI dalam menumpas gerakan separatis tersebut masih sangat diperlukan. Penumpasan gerakan separatis merupakan salah satu dari pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) berdasarkan Doktrin Pertahanan Negara dinyatakan sebagai hakekat ancaman,” terang Gubernur Akmil.
Bertolak dari situasi tersebut, maka taktik Operasi Lawan Insurjensi masih sangat relevan digunakan dalam mengatasi gerakan separatis di Indonesia. Oleh karena itu, pelaksanakan latihan ini sangat bermanfaat bagi Taruna dan Taruni untuk memperkaya pengetahuan Taruna dan Taruni Akademi Militer.
“Latihan Hulubalang yang akan dilaksanakan sangat erat sekali kaitannya dengan kehidupan sosial masyarakat, karena rakyat merupakan obyek perebutan simpati antara TNI dengan kelompok separatis, sehingga kehadiran TNI dalam hal ini Taruna dan Taruni untuk memberi rasa aman bagi masyarakat dalam menghadapi segala ancaman dan gangguan kelompok separatis bersenjata. Maka melalui pendekatan keamanan dan pembinaan teritorial yang kita lakukan, masyarakat semakin percaya kepada TNI dan kelompok separatis bersenjata dapat kita hancurkan,” jelas Gubernur Akmil.
Diakhir sambutannya Gubernur Akmil mengingatkan kepada para Taruna dan Taruni, bahwa dalam latihan ini untuk menerapkan metode Pembinaan Teritorial yang telah diterima selama ini. Selain itu, pahami kondisi sosial dan wilayah latihan dengan menggunakan metode komunikasi sosial, sehingga dapat membantu keberhasilan latihan. Dalam penanganan musuh agar mempedomani hukum humaniter, sehingga terhindar dari pelanggaran HAM.
”Kunci keberhasilan Latihan Hulubalang adalah bagaimana mengaplikasikan pelajaran teori yang telah diterima di kelas dan diterapkan pada medan latihan sesuai skenario latihan yang dirancang oleh penyelenggara latihan, sehingga latihan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan,” pungkas Gubernur Akmil. (Penhumas Akmil)