Lembah Tidar (15/3). Sebagai Perguruan Tinggi Vokasi yang bergerak pada bidang kedinasan yang meluluskan hasil didik dengan strata Diploma-IV (D-4), Akmil dituntut untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Taruna Tk.II yang masuk pada Prodi teknik mesin pertahanan, diharuskan mampu menemukan hasil penelitian yang baru lewat praktik Mekanika Fluida di Laboratoitum Fakultas Teknik UGM. Para pengajar baik dari Akmil maupun Dosen UGM bersinergi untuk menggembleng dan mendidik Taruna tidak saja dari tingkatan pemahaman teori tetapi juga lewat praktik.
Menurut Kepala Departemen Mipatek, Letnan Kolonel Inf Mohammad Fadjar, MPICT mengatakan “Departemen Mipatek sebagai salah satu staf Pembina Akademik mempunyai tugas pokok mengoperasionalkan kurikulum bagi Taruna Akademi Militer khususnya Prodi Teknik Mesin Pertahanan, dimana Praktik Mekanika Fluida merupakan salah satu bagian penting di dalam penyelenggaraan latihan/praktik bagi para Taruna Tk.II/Sertar Prodi Teknik Mesin Pertahanan dalam kerjasamanya dengan laboratorium UGM” imbuhnya.
Oleh karena itu, hasil yang diharapkan dari praktik tersebut adalah agar para Taruna Tk.II/Sertar Prodi Teknik Mesin Pertahanan dapat melaksanakan pengujian dan pengukuran serta lebih memahami tentang materi Mekanika Fluida yang telah diajarkan sebelumnya. Pelaksanaan praktik mekanika fluida diharapkan dapat memberikan bekal dan wawasan yang lebih luas, guna mendukung pembuatan Tugas Akhir, sebagai salah satu syarat kelulusan bagi Taruna Tingkat IV/Sermatutar.
Praktik mekanika fluida dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Teknik UGM dengan beberapa materi pengujian, diantaranya pengujian terhadap aliran fluida dalam pipa, pengukuran debit dengan V-Notch yang dilakukan dengan pengamatan multi stage turbine pump, praktik pompa sentrifugal dan praktik kompresor torak.
Kegiatan praktikum Taruna di Laboratorium Teknik UGM berjalan lancar dan tepat waktu. Antusiasme para Taruna pada Praktik Mekanika Fluida tersebut juga ditunjukkan dari hasil laporan mereka kepada Lembaga dalam wujud pemahaman terhadap transfer teknologi yang mereka alami.
Diharapkan kedepan, akan semakin memantapkan profesionalitas mereka dikemudian hari secara khusus dalam bidang teknik mesin pertahanan. Dengan kemampuan daya cipta teknologi yang dimiliki, setidaknya mampu mengkreasikan sistem persenjataan TNI AD yang lebih canggih sehingga kelak dapat memenuhi standar minimum essential force (MEF).