
Jayapura – Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Drs. Christian Zebua, M.M., memimpin apel gelar pasukan seluruh jajaran Kodam XVII/Cenderawasih dalam rangka pengamanan Pemilihan Presiden 2014 bertempat di Lapangan Upacara Makodam XVII/Cenderawasih, Rabu (02/7) pukul 09.30 WIT.
Pada kesempatan yang baik ini, Pangdam juga menyampaikan “selamat menunaikan Ibadah Puasa” bagi anggota yang beragama muslim, pada bulan suci Ramadhan dan bagi yang tidak melaksanakannya agar menghormatinya dengan toleransi yang tinggi.
Dalam amanatnya, Pangdam XVII/Cenderawasih menyampaikan bahwa gelar pasukan yang dilaksanakan ini, merupakan bentuk pengecekan kesiapan satuan dalam rangka mendukung pengamanan pilpres tanggal 09 Juli 2014. Kesiapan operasional satuan sangat penting untuk mengetahui kesiapan prajurit, kesiapan perlengkapan/alutsista, maupun segenap unsur pendukungnya, sehingga sewaktu-waktu dapat digerakkan dengan sigap dan cepat sesuai permintaan.
Setelah Pangdam melihat dan memeriksa secara langsung, baik dari perlengkapan perorangan maupun satuan, secara umum pasukan ini berada pada kondisi siap operasional. Namun demikian apabila masih ada kekurangan, terutama menyangkut hal-hal yang mendasar, agar segera dilengkapi, sehingga setiap personel yang terlibat dalam pengamanan Pilpres dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Prosedur harus dipahami dan dilaksanakan dengan baik. Terkait dengan rangkaian kegiatan pemilu Pangdam juga mengingatkan kembali kepada para prajurit Kodam XVII/Cenderawasih agar senantiasa menjaga Netralitas TNI dan tidak terjebak pada upaya-upaya mendukung salah satu calon peserta pemilu, maupun mempengaruhi proses kegiatan dan mekanisme pemilu. Ingat menegakan netralitas TNI juga bagian dari tugas Kodam XVII/Cenderawasih, sehingga stabilitas kehidupan masyarakat menjelang pelaksnaan dan pasca pesta demokrasi tetap kondusif.
Pangdam juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit Ksatria Pelindung Rakyat yang sudah bekerja keras bersama-sama dengan pihak kepolisian untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab, dimana pada tanggal 1 Juli tidak ada satupun Bintang Kejora dikibarkan artinya apa, bahwa masyarakat Papua sudah cerdas, sudah tahu yang jelek-jelek masyarakat tidak ikut.
Satu hal yang perlu diingat oleh seluruh prajurit Ksatria Pelindung Rakyat “Siapapun yang berbuat jahat di tanah Papua ini akan mendapat kutuk yang satu ke kutuk yang lain tetapi siapapun yang berbuat baik di tanah Papua ini akan mendapatkan tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain”. Prajurit Ksatria Pelindung Rakyat punya hati semata-mata melakukan tindakan yang keras dan tegas untuk melindungi rakyat bukan menyakiti rakyat. Sudah terbukti kita telah melumpuhkan saudara-saudara yang beda paham karena hanya untuk melindungi masyarakat bukan dasar beci atau bukan dasar dendam, mereka adalah saudara-saudara kita, tetapi sebagai tentara profesional tidak ragu-ragu kalau sudah mengancam rakyat, nyawa prajurit selesaikan secara prosedur, alangkah baiknya kalau kalian masih bisa melumpuhkan tidak menewaskan. Lebih bagus lagi tidak perlu melumpuhkan dan menewaskan tetapi mereka sudah tidak mau melakukan tindakan kejahatan.”Pungkas Pangdam”.
Hadir dalam apel gelar pasukan ini Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Hinsa Siburian, Para Asisten Kasdam, Para Kabalakdam XVII/Cenderawasih dan perwakilan personel Perwira, Bintara serta Tamtama dari jajaran Kodam XVII/Cenderawasih.