
TNI AD – Jakarta. Bintara Pembina Desa (Babinsa) sebagai ujung tombak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) mempunyai peranan yang nyata dan strategis dalam program ketahanan pangan dan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, yang sebagian besar mata pencahariannya adalah sebagai petani.
Hal demikian disampaikan Asisten Teritorial (Aster) Kasad Mayjen TNI Widagdo Hendro Sukoco, yang didampingi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh, pada acara Coffee Morning Dan Silaturahmi Kadispenad dengan Wartawan Media Massa Nasional, di Media Center Kartika TNI AD, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2017).
Menurut Aster Kasad, peranan nyata Babinsa dalam ketahanan pangan ini adalah, antara lain Babinsa turun langsung membantu petani dalam pedampingan, dari proses pra penanaman padi, sampai dengan proses pasca panen padi.
“Bahkan, dengan Babinsa turun ke lapangan, jumlah tengkulak semakin berkurang, karena Babinsa tahu betul kondisi tengkulak-tengkulak di sana. Babinsa juga menghimbau kepada petani agar menjual padi langsung ke pembelinya, seperti ke Bulog, jangan menjual ke tengkulak,” ujar Aster Kasad.
Untuk itu lanjutnya, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) melalui Koramil dan Babinsa, terus membina petani agar menjual hasil panen padinya ke Bulog, sehingga memberikan dampak peningkatan kesejahteraan kepada petani.
Ketika ditanya wartawan, sampai kapan TNI AD membantu pemerintah dalam ketahanan pangan, dengan tegas Aster Kasad menyampaikan bahwa dalam Delapan Wajib TNI, yang salah satumya poinnya adalah TNI menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatas kesulitan rakyat sekelilingnya.
“Jadi, tanpa ada MoU pun dengan pemerintah atau masa MoU sudah selesai, TNI tetap wajib membantu mengatasi kesulitan petani, seperti masalah irigasi, hama, kekeringan dan masalah lainnya,” pungkas Aster Kasad.