
Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe merupakan sepenggal kata falsafah jawa, kalimat “Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe” yang dilontarkan Babinsa Koramil 05/Karanggayam Dim 0709/Kebumen Serda Saparin saat membantu warga binaannya melaksanakan kegiatan bedah rumah milik Sawireja (56) warga Desa Ginandong RT 05 RW 01 Kec. Karanggayam Kab. Kebumen. Selasa (29/12/15).
Serda Saparin mengajak warganya untuk selalu menciptakan berbagai karya nyata dalam rangka turut serta memajukan pembangunan di desanya sebagaimana makna kalimat falsafah jawa tersebut yang mengandung arti menjunjung nilai luhur dimana kita diberi nasehat untuk tidak selalu mendasarkan pekerjaan karena imbalannya. Bilamana kita mempunyai pekerjaan yang lebih banyak, secara tidak langsung, akan mendatangkan rejeki lebih banyak dengan sendirinya. ungkap Serda Saparin.
Lanjut Saparin, “Sepi ing pamrih rame ing gawe” menanamkan pada kita bahwa bekeja keras itu tak perlu banyak pamrih. Pamrih boleh ada, asalkan sepi-sepi saja dan gawe-nya banyak. Jadi, kalau mau bantu orang, tidak perlu memikirkan pamrih. Meninggalkan kesan baik pada orang yang kita bantu itu harganya jauh lebih luar biasa daripada pamrih yang kita harapkan. terangnya.
Sawireja (56) yang kini rumahnya tengah diperbaiki Babinsa dibantu warga setempat mengaku salut dan bangga, “Saya salut dan bangga sama tentara yang masih peduli terhadap orang yang susah seperti saya mau meluangkan waktu membantu perbaikan rumah sampai selesai, ” ujar Sawireja.
Rumah yang berukuran 6 x 9 tersebut memang kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan tidak layak huni, atas koordinasi Babinsa dan warga setempat akhirnya rumah tersebut dibangun dengan swadaya masyarakat desa, Sawireja adalah seorang buruh tani, yang berpenghasilan rendah jauh diatas rata-rata kebanyakan orang pada umumnya, beruntung kini tempat tinggal Sawireja sudah diperbaiki, ucapan terimakasihpun spontan terucap Sawireja, saat pekerjaan tersebut selesai.