KSAD Jenderal TNI Mulyono mengatakan dalam membangun negara tidak ada yang namanya dikotomi atau perbedaan antara sipil dan militer, bahkan semua elemen baik TNI maupun masyarakat harus bersatu padu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jika pada masa lalu kita selalu mendengar tentang dikotomi antara sipil dan militer, mari kita sadarkan bersama bahwa peringatan tersebut adalah bentuk upaya pemecah belah para anak bangsa, kata Kepala Staf Angkatan Darat dalam sambutannya di acara seminar nasional pembinaan teritorial di Mako Pusterad, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu, tanggal 23 September 2015.
Menurut dia, seluruh elemen bangsa tidak hanya TNI memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga keutuhan NKRI. Sinergitas antara elemen bangsa dibutuhkan dalam membangun bangsa atau negara.
Apalagi, lanut dia dengan berbagai masalah yang tengah dihadapi Indonesia saat ini terutama dari segi ekonomi. Tidak ada lagi dikotomi militer dan sipil, yang ada seluruh komponen bangsa memikul tanggung jawab bersama, tegas mantan Pangkostrad ini.
TNI, kata KSAD seperti dikutip Antara, akan terus memberikan kontribusinya dalam setiap pembangunan dalam menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan NKRI. Hal ini sebagai langkah TNI dalam memberikan solusi untuk negara dalam menghadapi permasalahan yang komplek.
Di kondisi sekarang ini sudah waktunya kita bersatu padu untuk mencari solusi tentang semua masalah-masalah bangsa yang dihadapi saat ini, ujarnya
Di tempat yang sama, Komandan Pusat Teritorial TNI AD (Pusterad) Mayjen TNI Weris Wiryadi, mengatakan TNI Angkatan Darat menggandeng Universitas Indonesia untuk menggelar seminar nasional pembinaan teritorial, yang digelar pada 15-16 Oktober 2015 di Kampus UI, Depok, Jawa Barat.
Kita akan mengadakan seminar, ini merupakan seminar hasil dan berkesinambungan tahun ke tahun, karena teritorial merupakan tugas TNI AD (sehingga TNI) memandang perlu kegiatan ini, tuturnya. Ia berharap kegiatan seminar tersebut dapat memberikan solusi berbagai, masalah yang dihadapi Indonesia saat ini.
Dalam seminar ini, akan dilibatkan banyak elemen masyarakat seperti mahasiswa dan lainnya. Pelibatan itu karena menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan hanya tanggung jawab TNI semata, namun semua elemen masyarakat.
Teritorial ini bukan milik TNI, tapi semua bangsa ini memiliki tanggung jawab dalam menghadapi tantangan saat ini maupun kedepan, tukasnya.
Ia menambahkan, pihaknya tidak hanya menggandeng UI untuk menggelar seminar soal pembinaan teritorial, namun ada sembilan perguruan tinggi lainnya, (Sumber: HU SuaraKarya)