Skip to main content
Berita Satuan

Bebaskan Sandera, 58 Prajurit TNI Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Dibaca: 541 Oleh 20 Nov 2017Maret 30th, 2020Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – (Puspen TNI). Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada 58 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pembebasan Sandera, atas keberhasilannya membebaskan 347 warga masyarakat yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Upacara pemberian Kenaikan Pangkat Luar Biasa kepada prajurit TNI tersebut dilaksanakan di depan bekas Pos Kelompok Kriminal Bersenjata, Desa Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (19/11/2017).

Penghargaan juga diberikan kepada 5 (lima) Perwira yang memimpin operasi pembebasan sandera, berupa prioritas khusus sekolah. Kenaikan Pangkat Luar Biasa dan penghargaan ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/920/XI/2017.

2a__4_

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, prajurit yang tergabung dalam Satgas Pembebasan Sandera di Papua pantas diberikan penghargaan, karena telah melaksanakan tugas dengan baik. “Atas nama pimpinan dan seluruh prajurit TNI, kami memberikan penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa,” ujarnya.

“Saya berikan penghargaan ini, karena prajurit telah melakukan operasi dengan sangat teliti, pengamatan yang intensif, tidak mengenal lelah setiap saat, sehingga 347 warga masyarakat yang disandera berhasil selamat semuanya tanpa luka sedikitpun,” jelas Panglima TNI.

Baca juga:  Menyambut HUT Ke-51 Yonif Mekanis 413 Kostrad Gelar Pengobatan dan Khitan Massal di Perbatasan

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada 58 orang prajurit dan 5 (lima) Perwira diberikan pendidikan secara khusus mendahului rekan-rekan satu angkatannya. “Inilah contoh teladan bagi prajurit yang mengutamakan tugas hanya untuk kepentingan negara,” ucapnya.

“5 (lima) Perwira tersebut menyampaikan kepada saya, bahwa keberhasilan ini milik anak buah, kegagalan adalah tanggung jawab Perwira, sehingga yang pantas naik pangkat adalah anggotanya. Ini suatu hal yang sangat luar biasa, yang membuat kami semua terharu,” tutur Panglima TNI.

Operasi pembebasan sandera di Papua ini merupakan Satgas Gabungan TNI-Polri. Sedangkan organisasi Satgas Operasi Pembebasan Sandera dari TNI diambil dari prajurit-prajurit yang terbaik, berpengalaman dan terlatih yaitu dari Kopassus, Peleton Pengintai Tempur (Tontaipur) Kostrad, Batalyon 751/Raider Sentani dan Batalyon 754/ENK Kodam XVII Cenderawasih.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel