Meski kuat berembus kabar akan adanya perwakilan dari unsur militer aktif yang akan mengikuti seleksi Calon Pemimpin (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hingga hari ini (Selasa, 16/6), dipastikan belum ada. Panitia seleksi (pansel) menegaskan, hingga kini ini belum satu pun wakil dari TNI mendaftarkan diri dalam seleksi.
Di sisi lain, Polri telah mengajukan tiga anggota, baik aktif maupun purnawirawan, dan telah resmi mendaftar kepada Pansel Capim KPK “Hingga kemarin, sudah ada 100 pendaftar. Tiga orang di antaranya dari Polri (aktif dan purnawirawan),” kata Juru Bicara Pansel, Betty Alisjahbana kepada SH, Selasa pagi.
“Namun, hingga kini dari seluruh pendaftar tersebut belum ada satu pun anggota TNI, baik aktif maupun purnawirawan,” ujarnya.
Menurutnya, adanya anggota Polri aktif yang mendaftar tidak menjadi persoalan. Ia berujar, siapa pun, termasuk anggota Polri dan TNI aktif, selama memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, diperbolehkan mendaftar menjadi Capim KPK.
“Satu hal yang pasti; bila nantinya terpilih, yang bersangkutan harus mau melepaskan jabatannya,” ucap Betty.
Ia mengungkapkan, hari ini anggota pansel akan dibagi tugas sesuai lokasi masing-masing. Menurut Betty, sebagian anggota pansel melakukan kunjungan ke daerah sebagai upaya sosialisasi dan jemput bola, terhadap orang-orang yang dianggap layak dan kompeten mendaftar sebagai Capim KPK.
Sebagian anggota pansel lainnya akan berkunjung ke Kejaksaan Agung. Menurut Betty, kunjungan untuk meminta koordinasi penelusuran rekam jejak para calon dan pemetaan tantangan KPK.
“Tentu kami juga mendorong orang-orang yang memenuhi syarat di kejaksaan untuk mendaftar,” kata Betty. Ia menambahkan, sebagian anggota pansel lainnya akan tetap berada di Kantor Sekretariat Negara.
Mulai hari ini, pansel juga menjaring para calon pendaftar ke 10 kota di Tanah Air. Ada tiga tujuan kegiatan penjaringan calon ke daerah tersebut. Pertama adalah menyosialisasikan proses seleksi Pemimpin KPK periode 2015-2019 kepada publik dan kelompok-kelompok ahli maupun profesional terkait.
Ada 10 daerah yang akan dikunjungi pansel, yaitu Makassar (16 Juni); Padang, Yogyakarta, dan Medan (17 Juni); Balikpapan, Semarang, dan Pontianak (18 Juni); Bandung dan Malang (19 Juni), serta Depok (22 Juni).
Kemarin, Mabes Polri mengumumkan tiga nama dari internal Polri yang akan didaftarkan ke Pansel. Ketiganya adalah Kapolda Papua Irjen Yotje Mend, Deputi Bidang V Koordinasi Keamanan Nasional Kemenkopelhukam Irjen Syahrul Mamma, dan mantan Deputi Pemberantasan BNN Irjen (Purn) Benny Mamoto.
Kadivhumas Polri, Irjen Anton Charliyan mengatakan, ketiganya telah diseleksi Mabes Polri. Ia juga menyebut rekam jejak ketiganya tercatat sangat baik. “Ketiganya putra terbaik Bhayangkara,” katanya seraya menambahkan, mereka pakar di bidang reserse serta memiliki kemampuan andal sebagai penyidik.
Tidak menutup kemungkinan akan ada nama-nama baru dari purnawirawan Polri yang akan diajukan ke Pansel KPK. “Tapi saat ini, baru tiga nama itu,” ucap Anton. (Sumber: HU SinarHarapan)