Asisten Pengamanan (Aspam) Kasad Brigjen TNI Yayat Sudrajat mengatakan, bentrok TNI dan Brimob di Batam diawali dari kesalahpahaman antara anggota Brimob dengan anggota Yonif 134/TS. Bentrokan tersebut sudah dapat diselesaikan dengan melibatkan seluruh unsur pimpinan TNI yang ada disana yaitu oleh Danrem 033/WP Brigjen TNI Eko Margiono, Dandim dan Komandan Batalyon Infanteri 134/TS. Hal tersebut dikatakan Aspam saat diwawancara oleh media televisi nasional pada sore hari pukul 17.30 WIB.
Dikatakan Aspam, setelah mendapat informasi bentrokan, Danrem langsung turun ke lapangan, sehingga situasi semua bisa diamankan. Danrem mengambil langkah dengan memerintahkan semua anggota masuk ke markas batalyon dan disiagakan dilapangan, sehingga masalah tersebut sudah diredam. Sekitar pukul 10.00 Wib Atas permintaan Wagub Kepri Soeryo Respationo, Danrem menjelaskan kepada media di markas Brimob bahwa permasalahan sudah dianggap selesai.
Dikatakan Danrem, Perselisihan antara anggota Yonif-134 dan personel Brimob terjadi di depan Markas Brimob, Rabu(19/11/2014). Berawal saat 2 anggota TNI berpangkat Pratu dan Praka bertemu 2 anggota Brimob di kios eceran jalan Trans Barelang, Kecamatan Sagulum. Awal bentrokan terjadi anggota dari dua institusi tersebut diduga akibat permasalahan saling pandang. Dua anggota Brimob yang adu mulut dengan anggota TNI sudah didamaikan. “Saya tegaskan bahwa isu yang beredar masalah tembak-tembakan dan pemukulan tidak ada dalam masalah ini, kata Danrem.
Namun pada sore harinya Danrem mendapat informasi situasi kembali memanas di batalyon yaitu ada ketidakpuasan anggota untuk meminta persoalan dengan Brimob harus diselesaikan secara tuntas, walaupun sebenarnya persoalan sudah diselesaikan. Danrem kembali lagi ke markas batalyon mengumpulkan anggota selanjutnya situasi bisa dikendalikan.
Namun kira – kira jam 15.00 ada provokasi yaitu terjadi penembakan dengan senjata laras panjang ke markas Batalyon dari arah barat dan selatan, diduga berasal dari Brimob, tetapi kemungkinan tidak ditujukan langsung ke markas batalyon namun bersifat provokasi. Adanya kejadian tersebut Kasad memerintahkan kepada Danrem untuk mengendalikan anggota, melaksanakan stealing, semua anggota tidak ada yang keluar dari markas batalyon, dan sampai saat ini situasi relatif kondusif dan anggota bisa dikendalikan. Danrem saat ini terus memberikan pengarahan, meredam emosi anggota agar tidak terprovokasi. Perkembangan situasi sampai saat ini terus dipantau untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan. (Kasubdis Penum Dispenad)