Latar belakang dimulainya Satgas Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tridharma Kostrad membudidayakan tanaman Pala bersama masyarakat Boven Digoel tidak lain adalah karena ketersediaan tanaman ini yang masih tergolong langka di daerah Boven Digoel. Selain itu Pala yang digunakan sebagai bahan rempah-rempah untuk memasak sulit untuk didapatkan. Apalagi dilihat dari segi harga, pala memiliki nilai jual yang tinggi, demikian juga ketersediaannya dipasaran sangat terbatas.
Budidaya ini dimulai sejak awal bulan September 2016 dengan tujuan untuk mensejahterahkan masyarakat Papua, khususnya di Boven Digoel. Budidaya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan Pala dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
“Butuh waktu sekitar 3 tahun sampai panen untuk dapat langsung dirasakan hasilnya”, ujar Yusril (27), warga pendatang asal Makassar yang membantu Satgas sebagai supervisor karena pengalamannya dalam pembudidayaan Pala ini. “Sejauh ini sudah ada hampir 5.000 bibit yang kita kerjakan di ladang seluas 10 hektar”, tambahnya.
Upaya budidaya ini tergolong simpel, namun tetap harus telaten. Karena walaupun pemberian pupuk sama dengan tanaman lain pada umumnya, namun kadar air yang berlebih dapat menghambat pertumbuhan tanaman Pala. Hama semacam serangga pun menjadi kendala, maka dibutuhkan orang-orang yang berpengalaman di bidang pertanian untuk merawat Pala hingga panen dan hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Boven Digoel, Papua. (Penkostrad)