Palembang, Istri Pangdam II/Swj Ny. Umi Amborowati Iskandar dikukuhkan sebagai Ibu Raksakarini Sri Sena atau Ibu Asuh Kowad. Pengukuhan sebagai Ibu Raksakarini Sri Sena terhadap istri orang nomor satu di Kodam II/Swj , yang juga menjabat sebagai Ketua Persit Kartika Candra Kirana PD II/Sriwijaya dilakukan oleh Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) Kodam II/Swj, Senin (5/1/2015) di gedung Sudirman Makodam II/Swj-Palembang.
Pengukuhan ibu Raksakarini Sri Sena II Sriwijaya yang dilakukan bersamaan dengan acara syukuran HUT ke-53 Korps Wanita TNI AD, ditandai dengan pemasangan selempang Raksakarini Sri Sena oleh Pangdam II/Swj Mayjen TNI Iskandar M Sahil dan pemberian bunga tangan oleh Pakor Kowad Kodam II/Swj Letkol Ckm (K) Ariani. Turut hadir pada kesempatan tersebut Kasdam II/Swj, Danrem 044/Gapo, para Pejabat Teras Kodam II/Swj, Komandan Satuan / Kabalakdam II/Swj masing-masing beserta istri, perwakilan Polwan, Korps Wanita TNI AU (Wara), PNS wanita dan segenap warga Kowad Kodam II/Swj.
Ny. Umi Amborowati dalam sambutan pengukuhan mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan atas kepercayaan yang diberikan. Gelar sebagai Ibu Raksakarini Sri Sena, menurutnya merupakan suatu bentuk kepercayaan, pengakuan dan penghormatan, yang bermakna sebagai seorang “Ibu”, yang dipercaya sebagai pembimbing dan penuntun bagi prajurit korps wanita TNI Angkatan Darat.
“Gelar ini merupakan suatu tugas mulia agar senantiasa mampu membimbing dan menuntun para prajurit wanita Kodam II/Swj dalam bertugas, bekerja dan mengabdi serta berkarier di lingkungan Kodam II/Swj”, ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Ny. Umi Amborowati Iskandar juga berpesan kepada seluruh prajurit Kowad agar selalu optimis dan memanfaatkan setiap peluang yang ada serta terus berupaya meraih prestasi yang setinggi-tingginya. “Dengan bekerja keras dilandasi kesabaran, kejujuran dan ketekunan, Insya Allah puncak prestasi yang kalian dambakan akan dapat diraih”, sesuai janji setia dalam Sad Satya Sri Sena yaitu: “Prajurit Kowad bukan mawar penghias taman tetapi melati pagar bangsa”, tandasnya.
Namun, Istri Pangdam II/Swj juga mengingatkan bahwa semaju apapun prestasi, jabatan dan keahlian yang dikuasai, seorang prajurit Kowad harus tetap menyadari kodrat dan kedudukannya sebagai wanita Indonesia, sebagai wanita pendamping suami / ibu rumah tangga dan pendidik bagi putra-putrinya. “Sebagai ibu rumah tangga, Kowad harus tetap memberikan perhatian penuh kepada putra-putrinya, mampu mengasuh, membimbing, dan memberikan mereka kasih sayang agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan”, pungkasnya.(Pendam II/Swj).
