Palembang, Komandan Korem 044/Gapo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo,S.IP yang di wakili Kasiopsrem 044/Gapo Letnan Kolonel Inf Wahyu. HS. sebar cairan Bios 44 untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan agar tidak terulang kembali, berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah meski saat ini wilayah Sumatera Selatan belum memasuki musim kemarau, Jajaran Korem 044/Garuda Dempo mulai menyebar Bios 44 ke wilayah gambut.
Pakar Bio Kimia Molokuler Prof Muhammad Tamim Pardede, minggu (19/6) mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Korem 044/Gapo mulai melaku siraman perdana cairan yang dinamakan Bios 44 diwilayah lahan gambut yang rawan terbakar dan sulit dipadamkan saat sudah terbakar.
Ia mengklaim cairan yang disebut bios 44 merupakan jenis paduan beberapa mikroorganisme yang disatukan bergungsi mampu memperkecil hingga menutupi rongga-rongga yang ada lahan gambut dalam tempo tertentu, nantinya lahan lahan tidak mudah terbakar.
“Cairan Bios 44 setelah disiram diarea gambut akan berkembang secara terus menerus menutupi rongga gambut yang pada saat kemarau mudah terbakar, bios 44 akan lebih mudah berkembang kalau kondisi gambut masih dipenuhi air seperti yang ada saat ini,” urainya
Lebih lanjut ia menambahkan cairan bios 44 selama 3 bulan setelah dilakukan penyiraman akan membuat lahan menjadi subur dan bisa ditanami dengan tanaman, dan saat kemarau lahan gambut telah terkunci dan tidak mudah terbakar.
Menurutnya cairan bios tidak berbahaya bagi lehidupan dilokasi atau bagi manusia, bakan bisa membuat subur lahan dan bisa menjadi pakanan bagi ikan yang hidup dilahan gambut.
“Kita akan terus menyebar cairan bios 44 ini kesemua lahan gambut, agar pada saat kemarau cairan bios 44 yang telah disebar akan menekan kemungkinan kebakaran lahan,” tegasnya.
Sementara Kasi Ops Korem 044/Gapo Letkol Inf Wahyu Hadi Soenaryo menyampaikan cairan telah disebar di Indralaya karena wilayah tersebut pada saat kemarau tahun lalu terjadi kebakaran yang hebat dan sulit diatasi karena sangat luas.
Selain itu di Air Sugihan kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tepatnya di simpang 3, daerah ini jadi sumber api yang sulit dipadamkan serta jadi sumber asap.
“Kita akan fokus mengembangkan hasil temuan yang telah di temukan Pakar Bio Kimia Molokuler Prof Muhammad Tamim Pardede, yakni Bios 44 sebagai peredam lahan gambut yang mudah terbakar,” katanya.
Ditambahkannya untuk menyebarkan cairan bios 44 yang telah dicampur air dengan kapasitas besar, pihaknya bekerjasama dengan tim Karhutla yakni BNPB, BPBD dan pihak terkait dengan menggunakan pesawat MI-8-MTV.
“Nanti akan kita lakukan lagi penyiraman cairan bios 44 yang sudah dicampur air, dan akan kita pantau lagi dalam kurun waktu 3 bulan mendatang,” terangnya.
Selain seperti diketahui guna mencegah kebakaran lahan yang menyebabkan kabut asap, pemerintah juga memaksimalkan Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kadis Kehutanan Prov Sumsel, Kepala BPPD Sumsel, Kepala SAR Prov Sumsel, Kapenrem 044/Gapo Mayor Inf Aris Barunawan. (Penrem 044/Gapo).