Seluruh komponen masyarakat Alor diharapkan dapat menyikapi perkembangan kondisi lingkungan saat ini dimana musim kemarau sudah begitu panjang dan sampai saat ini tanda-tanda hujan turun belum juga ada. Untuk itu, segala macam upaya harus dilakukan bersama oleh masyarakat dalam rangka untuk mengantisipasi dampak musim kemarau tersebut.
Salah satu kegiatan dan menjadi program TNI yaitu membuat lubang resapan air (Biopori) di titik-titik yang selama ini sering terjadi banjir (air yang yang menggenang) baik yang berada di pemukiman maupun lahan kosong khususnya lahan yang berada di dataran rendah. Inilah yang menjadi masukan Dandim 1622/Alor Letkol Inf Eben Ezer Lumban Tobing dalam acara ramah tamah (cofee morning) pada Jumat (3/9) di Lapangan Tembak Batunirwala-Alor bersama unsur FKPD Kabupaten Alor, perwakilan SKPD lingkup Pemkab Alor, tokoh masyarakat dan agama serta media cetak yang turut serta dalam acara tersebut.
Dandim juga menambahkan bahwa pentingnya menjaga kelestarian alam khususnya bagaimana menyiapkan suatu daerah yang memiliki resapan air untuk mengantisipasi musim kemarau adalah melalui pembuatan Biopori yang berfungsi sebagai penampung air juga bisa dimanfaatkan sebagai media pembuatan pupuk alami (kompos) apabila dalam lubang galian tersebut dimasukkan sampah organik (alam).
Disamping membuat Biopori, Dandim 1622/Alor juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menbudayakan “gemar menanam”, melakukan penanaman pohon pada lahan-lahan kosong dalam rangka mengantisipasi dampak pemanasan global (global warming) saat ini.
Melalui kegiatan coffe morning tersebut, Dandim 1622/Alor menyampaikan kepada para undangan untuk membudidayakan kembali salah satu pohon yang menjadi icon Kabupaten Alor yaitu pohon kenari, karena sampai sekarang keberadaan pohon kenari di Alor sudah semakin sulit ditemukan dan hanya beberapa saja yang tumbuh menghiasi halaman perkantoran maupun di lahan masyarakat.
Dengan adanya terobosan tersebut, Dandim 1622/Alor berharap Kabupaten Alor nantinya akan kembali memperoleh predikat sebagai Kota Kenari karena pohon kenari tumbuh dimana-mana serta mampu membantu peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Alor Drs. Amon Djobo, Kepala Kejari Kalabahi Tri sujoko, S.H, M.H , salah seorang anggota DPRD Kab. Alor Denny Lalitan, perwakilan pimpinan SKPD lingkup Pemkab Alor, Pinca BRI Kalabahi I Gde Dhianarta, tokoh masyarakat, tokoh agama, pengusaha dan wartawan media cetak lokal. (Kodim 1622/Alor)