Skip to main content
Kodam V/Brawijaya

Danramil 0804-12 Lembean Magetan Komunikasi sosial dengan Tokoh Agama

Dibaca: 227 Oleh 11 Agu 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Korem 081/DSJ, Dalam rangka acara MANAQIB KUBRO SE Karisidenan madiun, syiar islam dan silaturohmi ulama ahli sunah waljamaah Pondok Pesantren ROUDLOTUL HUDA pimpinan bapak KH Suryani Maulana Chusain di Desa Kedung Panji Kec Lembeyan Kab Magetan. menyelenggarakan MANAQIB KUBRO SE Karisidenan madiun, bertema “SILATURAHMI ULAMA, UMARO TNI/POLRI dalam membendung budaya radikalisme di bumi pertiwi”, dengan di isi oleh dua Mubalig 1. KH Achmad Chalwani dari purworejo jateng, 2. KH Ahmad Ishomudin (wakil Rois PBNU). (10/8).

Hadir pada acara tersebut Bupati Magetan Dr Drs H Sumantri MM, wakil bupati Samsi, Muspida, Muspika, Dandim 0804 magetan yang diwakili oleh Danramil 0804-12 Lembeyan Kapten Inf Sugeng Haryono, Kapolres (di wakili wakapolres), Komandan Paskas (Letkol Deni Ramdani) dan anggota lanud iswahyudi Maospati. Turut hadir ‘kurang lebih 10.000 jamiah ahlith thoriqoh Al Mutabaroh Anadliyah Jawa Timur, serta ulama setempat.

Dalam acara Manaqib Kubro se-karisidenan madiun diawali Sambutan dari pimpinan ponpes KH Suryani bahwa Manakib Kubro untuk menyatukan seluruh lapisan masyarakat terutama ulama, umaro TNI, Polri, kalau semua sudah bersatu siapa yg mau memecah belah NKRI, siapa yang bisa menggoyang persatuan dan kesatuan NKRI dan warga Jawa timur khususnya Magetan.
KH Suryani Maulana Chusain juga menyampaikn rencana manakib akan diadakan tiap 3 bulan sekali, di kecamatan-kecamatan di gilir agar masyarakat magetan jawa timur terjalin hubungan yang harmonis antara pejabat daerah TNI, POLRI Masyarakat dan para Kyai serta ulama.

Baca juga:  Terimakasih TNI Sudah Operasi Kami

Islam adalah agama penuh rahmat, pembawa kasih sayang bagi semesta alam. Nama Islam sendiri bermakna keselamatan, kedamaian. Berabad abad lamanya umat muslim nusantara membuktikan hal itu, sejak masuknya dakwah Islam hingga mendirikan negara Indonesia.

Namun setelah gerakan trans nasional masuk membawa ideologi kebencian, Islam di Indonesia maupun dunia jadi identik dengan terorisme. Gara-gara radikalisme yang dilakukan kaum fundamentalis, orang jadi fobia terhadap Islam. Kelompok itu berpenampilan berbeda dengan umat muslim yang telah ratusan tahun membangun budaya, mereka menganggap dirinya benar dan selainnya salah dan sesat. Lalu mengobarkan kebencian terhadap adat Nusantara dan menuding Indonesia sebagai negara kafir (darul harb) karena tidak berdasar syariat versi mereka.

Puncaknya, golongan munkar ini menebar teror fisik setelah teror verbal. Mereka meledakkan bom dan membunuhi siapapaun yang divonis kafir. Rela menumpahkan darah siapapun dan enteng merampas harta orang lain. Terjadilah disharmoni.

KH Ahmad Ishomudin (wakil Rois PBNU) di hadapan sekitar ribuan kaum muslimin Sekaresidenan Madiun mengajak segenap umat Nabi Muhammad untuk menghentikan kerusakan yang dibuat oleh kaum radikal itu, dan di harapkan pemerintah untuk membendung aliran-aliran kejam yang ciri-cirinya sudah sangat jelas tersebut.

Baca juga:  Jalan Sehat HUT TNI ke – 70 dan HUT PMI Kota Mojokerto

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel