Skip to main content
Dinas Penerangan

Demi Tugas Kemanusian di Palu, Kopda Ebit Rela tidak Mengikuti Seleksi Secaba

Dibaca: 95 Oleh 30 Okt 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Bencana yang menerpa kota Palu, Sigi dan Donggala bukan hanya meninggalkan kisah yang mengharukan. Tak lain halnya dengan Kopda Ebit, sang operator Dozer dari satuan Yon Zeni Tempur 8/SMG, yang menceritakan kisahnya saat ditemui di kediamannya. Selasa (30/10/18).

Ketika ditanyakan perihal proses keberangkatan ke Palu, Kopda Ebit menceritakan bahwa sebagai seorang prajurit, tugas apapun yang diberikan komandan merupakan kehormatan yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya.

‘’Saat saya ditugaskan untuk bergabung dalam Satgas kemanusiaan di Palu, sesungguhnya menjadi dilema bagi saya dan keluarga,”ungkapnya.

‘’Saat itu saya harus memiih diantara dua pilihan, penugasan atau mengikuti pendidikan Sekolah Calon Bintara (Secaba) yang menjadi impian saya selama ini. Belum lagi harus meninggalkan dua orang anak saya yang masih kecil untuk ditinggal jauh, sangat menyedihkan,’’ tambahnya.

Diakui Ebit saat mendengar korban yang begitu banyak dan rumah warga yang hancur parah di Palu, Sigi dan Donggala, membuat jiwanya terpanggil untuk membantu
“maka saat ditunjuk menjadi salah satu bagian dari misi kemanusiaan saya meminta ijin kepada istri untuk pergi bertugas” aku Ebit

Baca juga:  Kadispenad Tutup Pendidikan Public Relations Bersama MNC Group

Dalam kurun waktu 3 minggu di penugasan sehari-hari Kopda Ebit mengawaki Dozer, untuk mencari korban dan meratakan puing-puing bangunan yang runtuh akibat bencana.

Ebit menjadi salah satu bagian penting yang dibutuhkan kemampuannya, karena tidak semua personil TNI AD dapat mengoperasikan Dozer, dalam masa tanggap darurat di bawah Komando Penugasan Gabungan Tepadu (Kogasgabpad) bencana Palu, Sigi dan Donggala.

Bukan hanya itu, sikap dan keputusan yang diambil Kopda Ebit patut diapresiasi dan dijadikan contoh yang lebih mengutamakan tugas pengabdian negara daripada kepentingan lainnya, karena bagi prajurit, tugas adalah kehormatan dan kebanggaan.

Tidak semua parjurit TNI berkesempatan bertugas, Bravo prajurit TNI, semoga jiwa pengabdian prajurit seperti Kopda Ebit dapat menginspirasi kita semua. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel