Skip to main content
Kodam IX/Udayana

Denkesyah 09.04.01/Kupang Sosialisasikan Pencegahan dan Pemberantasan Malaria

Dibaca: 43 Oleh 19 Okt 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Denkesyah 09.04.01/Kupang menyelenggarakan sosialisasi pencegahan dan pemberantasan penyakit Malaria, Senin (19/10) di Aula Makorem 161/WS Kupang.

Sosialisasi ini disampaikan oleh dr. Stefanie Hellen dari RST Tingkat IV Kupang yang menjelaskan, bahwa malaria adalah penyakit menular akibat infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria yang bernama Anopheles. Nyamuk Anopheles penyebab penyakit malaria ini banyak terdapat pada daerah dengan iklim sedang seperti di Indonesia. Nyamuk Anopheles dapat hidup di tempat-tempat seperti gantungan baju, bak air, bak mandi ataupun di pot-pot tanaman. Seseorang yang terjangkit malaria berarti sel-sel darah merah dalam tubuhnya sudah terserang parasit plasmodium yang ditularkan nyamuk ini.

Gejala malaria mirip dengan gejala flu biasa. Penderita mengalami demam, menggigil, nyeri otot persendian dan sakit kepala. Penderita mengalami mual, muntah, batuk dan diare. Gejala khas malaria adalah adanya siklus menggigil, demam dan berkeringat yang terjadi berulang ulang. Pengulangan bisa berlangsung tiap hari, dua hari sekali atau tiga hari sekali terggantung jenis malaria yang menginfeksi. Gejala lain warna kuning pada kulit akibat rusaknya sel darah merah dan sel hati. Sementara infeksi awal malaria umumnya memiliki tanda dan gejala; menggigil, demam tinggi, berkeringat secara berlebihan seiring menurunnya suhu tubuh dan mengalami ketidaknyamanan dan kegelisahan (malaise).

Baca juga:  Peduli Sesama, Denpom VI/1 Samarinda Bagi 100 Takjil Tiap Hari Selama Ramadhan

Penularan parasit plasmodium kepada manusia adalah melalui nyamuk anopheles betina. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi malaria, nyamuk tersebut menyedot parasit yang disebut gametocytes. Parasit tersebut menyelesaikan siklus pertumbuhannya di dalam tubuh nyamuk dan kemudian merambat ke kelenjar ludah nyamuk. Pada saat menggigit anda, nyamuk ini menyuntikan parasit ke aliran darah anda, menuju hati kemudian melipatgandakan diri. Bentuk penularan lain yang dapat terjadi dapat berupa penularan dari wanita hamil ke janin. Malaria juga dapat menular melalui transfusi darah.

Terkait pencegahan dan cara pengobatan tidak ada vaksin yang efektif untuk melawan malaria.  Cara yang bisa dilakukan adalah dengan mencegah dan menjauhkan nyamuk dari manusia dengan memakai obat nyamuk atau jaring nyamuk. Melakukan foging (pengasapan) di tempat-tempat endemik malaria. Namun kita juga bisa melakukan pencegahan seperti, menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju tertutup, menggunakan krim anti nyamuk, memasang kelambu anti nyamuk, jangan keluar rumah setelah senja serta dengan menyemprotkan obat nyamuk di kamar tidur dan isi rumah.

Baca juga:  Jamban Satgas Yonif 132, Warga Hidup Layak dan Sehat

Kepada seluruh peserta sosialisasi yaitu prajurit dan PNS Makorem 161/WS, Dokter Stefanie  Hellen juga menyampaikan jangan lupa  untuk menjaga kesehatan diri dengan makan makanan bergizi dan olahraga teratur untuk meningkatkan sistem imun dan mencegah serangan penyakit malaria. Mengenai cara pengobatan malaria ringan dapat diberikan obat oral, sedangkan malaria berat yang mempunyai gejala klinis perdarahan

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel