Skip to main content
Kodam V/Brawijaya

Desa Sumber Panen Raya Jagung bersama Menteri Pertanian, Pangdam 5/Brw, Danrem 082 dan Bupati Tuban

Dibaca: 5 Oleh 01 Okt 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Tuban ( 30/09 ). Pada hamparan ladang pertanian Jagung seluas 720 Ha di Desa Sumber Kec. Merak Urak Kab. Tuban, Rabu 30 September 2015 mulai pukul 09.00 wib, telah dilaksanakan acara Panen Raya Jagung yang dihadiri oleh Menteri Pertanian Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, Pangdam V/Brw Mayjen TNI Sumardi, Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan S.Sos, Bupati Tuban KH. Fathul Huda, Dandim 0811/Tuban Letkol Kav Edy Yunianto, bersama masyarakat petani desa setempat.

Kehadiran Mentan bersama Pangdam V/Brw ke Desa Sumber tersebut karena mengapresiasi keberhasilan Pemda Kab. Tuban dalam membina masyarakat petaninya, terutama keberhasilan tanaman jagung, yang biasanya hanya mampu panen antara 7 sampai 8 Ton per hektarnya, namun kali ini berkat pembinaan yang serius oleh Dinas Pertanian Kab. Tuban yang didukung sepenuhnya dengan Upaya Khusus melalui tugas pendampingan prajurit TNI- AD khususnya Kodim 0811/Tuban, pada musim tanam ke-2 tahun 2015 ini berhasil panen dengan hasil 9,2 Ton perhektarnya, sungguh hal tersebut merupakan prestasi yang luar biasa dan layak untuk mendapatkan apresiasi, kata Menteri Pertanian pada pelaksanaan secara simbolis panen raya tersebut.

Baca juga:  Kejar Luas Tambah Tanam Dan Sergab Di Tuban 

Selesai simbolis pelaksanaan panen raya tersebut, acara dilanjutkan dengan dialog bersama masyarakat petani Kec. Merak Urak melalui Kelompok Taninya di rumah Sekretaris Desa Sumber Bp. Triono. Sambutan selamat datang disampaikan oleh wakil dari Poktan Kec. Merak Urak , yang menyampaikan beberapa keluhan masyarakat petani kepada Mentan, diantaranya tentang ancaman import jagung dan beras disaat panen raya yang berdampak pada turunnya harga, Irigasi pengairan persawahan yang selalu kering dimusim kemarau dan banjir dimusim hujan yang sangat perlu dilaksanakan Normalisasi, serta Bulog yang diharapkan berpatokan dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.

Atas beberapa keluhan dari wakil Poktan tersebut, Mentan memberikan sambutan sebagai jawabannya, bahwa Mentan merasa bangga pada Bupati Tuban yang telah berhasil tunjukkan prestasi peningkatan produksi tanaman jagung, juga mengapresiasi berbagai upaya Kodam V/Brw yang telah berhasil mengungkap berbagai penyelewengan distribusi pupuk bersubsidi sampai dengan 10 kasus, sehingga Mentan berharap pada proses peradilan untuk tidak mentolerir pelaku kasus tersebut , serta upaya pemerintah untuk secara sungguh – sungguh mengendalikan import, sehingga harga jagung saat ini cukup baik, yakni berkisar antara Rp. 2700,- sampai Rp. 3000,- perkilogramnya. Dan atas berbagai upaya pemerintah dalam mengendalikan harga jagung dan gabah agar tetap stabil, maka Mentan dengan tegas menginstruksikan kepada Bulog untuk mengontrol harga jagung dengan mengunci Gudang Bulog disaat harga jagung sedang jatuh, dipertegas oleh Mentan bahwa maksud mengunci Gudang Bulog adalah apabila harga jagung sedang jatuh maka tidak boleh ada jagung dari Gudang Bulog yang keluar.

Baca juga:  Mantapkan Kondisi Psikologis Prajurit dan PNS, Kodim 0811 Terima Santapan Rokhani dan Penyuluhan Hukum

Selanjutnya sesi tanya jawab, dimana kelompok tani yang diwakili oleh Bp. Sumonjot dari Poktan “ Makmur “ Kec. Merak Urak yang menyampaikan permintaannya secara tegas dan berwibawa agar pemerintah secara sungguh – sungguh memperhatikan peningkatan kesejahteraan para petani dan nelayan, karena kedua sektor kelompok masyarakat tersebut, menurutnya dari dulu hingga sekarang dan sesuai data statistik selalu mendominasi dalam katagori masyarakat miskin , apalagi kedepan kita dihadapkan dengan perang pangan, serta agar pemerintah mendorong agar para pemuda tertarik untuk menggeluti sektor pertanian.

“ Harus ada peningkatan produktifitas, tanpa ada peningkatan produktifitas, maka mustahil kesejahteraan dapat meningkat “, tegas Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman dalam mengawali jawabannya atas pertanyaan Bp. Sumonjot. Ditambahkan oleh Mentan dengan menjelaskan berbagai langkah kebijakan kementrian pertanian dalam menekan beaya produksi sehingga mampu meningkatkan hasil panen, diantaranya adalah bantuan pemerintah berbentuk alat tanam padi ( Transplanter ), mesin alat panen, memotong rantai pasokan hasil pertanian dengan mendirikan Toko Tani dengan harga beli hasil panen petani lebih tinggi dari pasaran umum, serta kewajiban pemerintah dalam mengendalikan import bahan hasil pertanian.

Baca juga:  Dandim 0811/Tuban Sapa Warga Melalui Radio Pradya Swara FM

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Kadistan Propinsi Jatim, Kabulog Jatim, Kadistan Kab. Tuban, Ka Diver Tuban, segenap unsur Forpimda Kab. Tuban, Kepala Desa Sumber serta para Ketua Kelompok Tani se Kec. Merak Urak dan masyarakat petani Desa setempat.( Penrem 082/CPYJ )

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel