JAKARTA, tniad.mil.id- Empat Perwira TNI berhasil menyelesaikan pendidikan Sesko Angkatan / Australian Command and Staff Course (ACSC) dan salah satu diantaranya menjadi siswa lulusan Internasional terbaik. Mereka di wisuda bersama dengan 172 peserta lainnya, bertempat di Australian War College (AWC), Weston Creek Canberra, Australia, Jumat (04/12/20).
Para perwira TNI merupakan duta dari Matra Darat, Matra Laut dan Matra udara yaitu Mayor Inf Yudhison Tarigan dan Mayor Arh Jamal Dani lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 2005, Mayor Laut (P) Garmadi lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 2004 serta Mayor Pnb Idam Satria lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2005.
Atase Pertahanan (Athan) RI di Canberra Laksma TNI Agus Rustandi, Jumat (4/12/2020), menyampaikan rasa bangga atas kelulusan para duta militer Indonesia, terutama kepada Mayor Inf Yudhison Rianta Tarigan atas penghargaan yg diperoleh sebagai siswa internasional terbaik.
“Hal ini tentunya menjadi kebanggaan bagi TNI dan juga Indonesia, karena penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan dunia terhadap kemampuan perwira TNI di ajang pendidikan elit international, “ ujar Laksma TNI Agus Rustandi.
Mayor Inf Yudhison Rianta Tarigan berhasil memperoleh penghargaan sebagai siswa International terbaik di pendidikan ACSC yang diikuti oleh 176 siswa terdiri dari 131 siswa Australia dan 45 siswa mancanegara dari berbagai kawasan seperti Malaysia, Singapura, Papua New Guinea, Filipina, Thailand, Vietnam, Jepang, Korea Selatan, Mongolia, Fiji, Kuwait, Belanda, Inggris, Amerika, Canada, New Zealand, Ethiopia, India, dan Pakistan.
Meskipun dalam situasi pandemi Covid-19, pendidikan ACSC yang berlangsung selama 11 bulan itu tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pendidikan ACSC di Australia dilaksanakan sejalan dengan pendidikan Strata S2 di Australian National University.
Keempat siswa Indonesia ini berhasil memperoleh dua gelar secara bersamaan yaitu Post Staff Course Joint (PSCJ) dan Master of Military and Defense Studies (MMDS).
Selama mengikuti pendidikan di ACSC, duta TNI sukses berkontribusi sebagai sindikat yang berhasil mendapatkan nilai tertinggi sepanjang sejarah berdirinya ACSC. Disamping itu juga mereka turut aktif dan tergabung dalam organisasi senat di lingkungan ACSC.
Dalam sambutan penutupan pendidikan, Gubernur Jenderal Australia, Jenderal (Purn) David Hurley mengatakan bahwa lulusan ACSC diproyeksikan untuk mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dalam penugasan berikutnya.eMreka harus meninggalkan pola pikir ego sentris angkatan, tetapi mereka harus berpandangan lebih luas dalam konteks gabungan angkatan.
Selain itu Jenderal David Hurley berharap bahwa ikatan dan kerja sama yang kuat dan telah terjalin diantara angkatan bersenjata negara negara sahabat selama mengikuti pendidikan tersebut harus dapat dijadikan modal yang kuat untuk menghadapi tantangan keamanan kawasan yang sangat dinamis saat ini.
Pendidikan ACSC juga melibatkan Directing Staff dari Mancanegara yang bertugas sebagai perwira pembimbing selama siswa mancanegara menjalankan pendidikan.
Adapun Directing Staff dari Indonesia yaitu Letkol Pnb Hermawan M. Kisha dan Letkol Inf Rivan Rivai Rembudito. Kedua perwira TNI ini telah selesai melaksanakan penugasannya selama dua tahun setengah di AWC dan selanjutnya akan melaksanakan penugasan kembali ke Indonesia. (Dispenad)