Skip to main content
Kodam Iskandar Muda

Gandeng Kementan Ditjen PKH , TNI Kembangkan Budidaya SIWAB

Dibaca: 5 Oleh 10 Agu 2017Januari 23rd, 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Takengon. Dandim 0106/Ateng-BM Letkol Inf Didit Hari Prasetyo Putro, S.IP., menerima kunjungan kerja Tim Wasev bidang SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting) dari Sterad Kapten Arm F. Suwandana dan Kementan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Yuda Maulana Yusuf dan Rahmad Hidayat. Kunjungan kerja ini berkaitan dengan pengembangan sapi Brahman Cross yang dikelola oleh Kelompok Tani Giri Mulyo bertempat di Desa Paya Tungkel, Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (9/8/2017).

Tim Wasev dari Kementan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Yuda Maulana Yusuf dan Rahmad Hidayat mengatakan untuk mensukseskan serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal, masyarakat dan pihak terkait harus berperan aktif dalam rangka percepatan pencapaian target kelahiran sapi dan kerbau secara serentak.

1__2_

Peternak sebagai tulang punggung peternakan nasional sudah saatnya harus berjaya, untuk itu, pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Nasional difokuskan melalui Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB) yang merupakan suatu kegiatan terintegrasi. “Kami menghimbau agar masalah kesehatan hewan juga serius diperhatikan. Jika perlu agar sapi tersebut tetap sehat laksanakan deteksi dini terhadap penyakit, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya sapi terserang penyakit,” ujar Yuda Maulana Yusuf dan Rahmad Hidayat dari Kementan Ditjen PKH.

Baca juga:  Alat Fitnes Bantuan Kasad Pacu Semangat Prajurit Berolahraga

Sementara itu Tim Wasev Sterad Kapten Arm F. Suwandana menyampaikan bahwa pengembangan program ternak ini bekerja sama antara Kementan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, TNI dan Polri. “Sapi Brahman Cross ini merupakan sapi potong dengan darah Brahman dominan. Sapi ini merupakan tipe sapi potong yang tahan panas, tahan caplak, tahan kutu dan tahan kekeringan,” ungkap Kapten Arm F. Suwandana.

Budidaya sapi ini dengan sistem peternakan intensif tradisional akan menimbulkan fenomena reproduksi, terutama berupa infertilitas nutrisi yang dimanifestasikan dengan birahi tenang, anestrus dan kawin berulang. “Fenomena reproduksi pada sapi Brahman Cross tersebut dapat dieliminasi dengan perbaikan manajemen peternakan, peningkatan pakan serta manajemen reproduksinya,” ujar Kapten Arm F. Suwandana.

Dalam kegiatan tersebut selain dihadiri Dandim 0106/Ateng-BM Letkol Inf Didit Hari Prasetyo Putro, S.IP., dan Tim Sterad Kapten Arm F. Suwandana juga dihadiri oleh para pejabat Kementan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) yang diantaranya Yuda Maulana Yusuf dan Rahmad Hidayat, Dinas Pertanian Provinsi Aceh antara lain Masduki, S.PT., dan Sulaiman, S.PT., Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Ateng Drh. Bahrawati, Ketua PPL Kecamatan Jagong Pariaman, Ketua Kelompok Tani Giri Mulyo Wahyu Hidayat, Mantri Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Ateng Sukarman serta Mahasiswa KKN Universitas Syiahkuala Banda Aceh.

Baca juga:  Dandim 0107/Asel Bersama BPP dan Persit Lakukan Panen Padi di Lahan Demplot

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel