Sulit dibedakannya antara batuk gejala COVID-19 dengan batuk flu, wabah virus Corona saat ini menimbulkan kecemasan dan bahkan dapat menimbulkan kepanikan masyarakat.
Situasi cemas pun makin bertambah, ketika Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyatakan dalam Portal berita CNN, Rabu (1/4/2020), bahwa hingga saat ini pihaknya menemukan sekitar 1.541 penduduk yang dinyatakan positif virus Corona, namun tidak memperlihatkan gejala sakit sebagaimana sebelumnya.
Terkait infeksi tanpa gejala tersebut, salah seorang pejabat senior NHC, Chang Jile pun menegaskan bahwa China akan lebih memperketat pemeriksaan serta aturan karantina 14 hari bagi mereka yang dinyatakan positif namun tidak menunjukkan gejala Corona.
Diketahui bersama, di awal penyebaran virus Corona dari Wuhan, China, WHO mengidentifikasikan beberapa gejala umum yang dialami oleh penderita COVID-19, yaitu demam tinggi di atas 38 derajat celcius, batuk/pilek, dan kelelahan serta untuk mengetahuinya pun membutuhkan waktu hingga 14 hari pemeriksaan oleh tenaga medis.
Sementara itu, memasuki awal tahun 2020, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi perubahan cuaca yang cukup ekstrim dan puncak musim hujan akan terjadi pada Januari sampai Februari 2020. Kondisi ini tentu tidak bisa diabaikan, dimana dalam musim pancaroba, secara umum masyarakat Indonesia diserang dengan penyakit Asma, ISPA, Migrain, DBD, nyeri tulang sendi dan sakit flu.
Tidak heran, jika kemudian ketakutan masyarakat pun meningkat, karena dalam situasi saat ini, sulit membedakan antara batuk gejala COVID-19 dengan batuk gejala flu.