
Jakarta, tniad.mil.id – Dalam rangka membantu mewujudkan keinginan anak-anak remaja papua dalam meraih cita-cita, Satgas Pamtas kewilayahan Yonif Raider 142/KJ menggelar kegiatan pembinaan fisik anak-anak dan remaja yang tinggal di sekitar Pos Kotis Elelim, Distrik, Elelim, Kab. Yalimo, Papua, yang dipimpin langsung oleh Dansatgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif Raider 142/KJ, Minggu (29/5/2022).
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif Raider 142/KJ Letkol Inf Esnan Haryadi, dalam rilis tertulisnya di Elelim, Papua, Senin (30/5/2022).
Dikatakan Dansatgas, kegiatan itu berawal dari banyaknya anak-anak dan remaja Papua yang datang ke pos dan melaporkan bahwa mereka sangat berkeinginan ikut pembinaan fisik bersama anggota Satgas.
Salaku Dansatgas, Letkol Inf Esnan pun langsung mengapresiasi dan merespon keinginan remaja dan anak-anak tersebut, dengan cara mengikutkan mereka dalam pembinaan fisik bersama personel Satgas
“Saya memang sebelumnya telah melihat anggota suka berlari dengan anak kecil, hari berikutnya ada remaja yang ikut, tak lama banyak remaja yang datang ke pos dan bertanya bolehkah kami ikut lari dan ikut pembinaan lain di pos. Kemudian, Saya pun memerintahkan untuk segera apresiasi keinginan remaja dan anak-anak ke Sertu Beny Kurniawan yang merupakan Bintara Jas Batalyon,” katanya.
Alasan mereka, tutur Dansatgas beraneka ragam, ada yang memang ingin menjaga Kesehatan, tapi juga ada yang serius ingin dilatih dan di bina karena cita-citanya ada yang ingin masuk TNI dan Polri. Sehingga kita pun langsung menerjunkan Bintara Jasmani Yonif Raider 142/KJ Sertu Beny Kurniawan supaya pembinaan fisik berjalan lancar dan maksimal.
“Pembinaan fisik pun dilakukan dengan cara lari secara bersama-sama dilanjutkan dengan Push Up dan Sit Up,” terang Dansatgas.
Salah satu anak yang ikut pembinaan Alex (16) sangat senang dan bersemangat mengikuti pembinaan fisik, Ia pun mengatakan terima kasih karena diperbolehkan ikut serta dalam pembinaan.
“Om TNI terima kasih, bantu saya om, saya mau jadi seperti om, jadi tentara, meskipun saya masih kelas sepuluh,” pungkasnya. (Dispenad).