JAKARTA – tniad.mil.id – Personel kesehatan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 713/ST yang berada di Pos Tami menggelar pengobatan gratis sekaligus mensosialisasikan pencegahan penyebaran Covid-19 di Kampung Skouw Sae, Distrik Muara Tami, Papua.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 713/ST Letkol Inf Dony Gredinand,S.H.,M.Tr.Han.,M.I.Pol dalam keterangan tertulisnya di Jayapura, Rabu (13/5/2020).
Dikatakan Dansatgas, kegiatan yang dilaksanakan dalam pengobatan gratis ini dilakukan secara _door to door_ antara lain pengecekan tensi, pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat yang sakit dan langsung pemberian obat, dilanjutkan dengan sosialisasi pencegahan atau penularan Covid-19 yang dijelaskan olah Lettu Inf Simanjuntak sebagai Dankipur C Satgas Yonif 713/ST.
“Upaya ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap kesehatan warga di sini, kami ingin warga di sini semuanya sehat dan mengerti apa itu virus Corona dan bagaimana penularannya, sehingga semuanya dapat mengantisipasi dan mencegah penularannya agar tidak meluas, “ ujar Dony.
Dony menghimbau masyarakat untuk selalu menggunakan masker apabila keluar rumah, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, selalu rajin cuci tangan terutama sebelum dan setelah selesai melaksanakan kegiatan.
“ Jangan keluar kampung bila tidak perlu atau mendesak dan mendukung program yang sudah ditentukan pemerintah dalam rangka memerangi Covid-19 ini, ” tandasnya.
Sementara itu Lettu Inf Simanjuntak memberikan penjelasan kepada warga beberapa gejala medis yang tepapar Covid-19.
“Jadi saya sampaikan tentang gejala atau tanda bila terinfeksi virus ini dimana suhu badan naik menjadi tinggi (diatas 38 derajat celsius), batuk kering, sesak napas, diare, sakit kepala dan hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau,” jelasnya.
Matheo Lomo (36) yang bekerja sebagai petani perwakilan dari kampung Skouw Sae menyampaikan ucapan terima kasih nya atas bantuan pengobatan gratis serta sosialisasi Covid-19 yang diberikan oleh Personel Satgas.
Dirinya berharap tidak ada warga di kampungnya yang tertular virus yang mematikan tersebut.
“Yang tadinya tidak tahu, kami sebagai warga menjadi tahu apabila mengalami gejala yang disebutkan, sehingga kami dapat cepat berobat, “ tandasnya. (Dispenad)