Jombang (23/11), Banyak cara untuk melestarikan kesenian Reog Ponorogo. Salah satunya adalah dengan menggelar parade reog keliling Kota di Jawa Timur. Jika mengikuti perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan yang pesat saat ini banyak kesenian tradisional punah dan digantikan dengan kesenian yang modern, yang dapat mempengaruhi sifat dan pemikiran negatif generasi muda. Hal itulah yang dilakukan Reoq SingobolangKartodiharjo dari Madiun yang diketuai oleh Dimanda Widiatama Priambodo untuk nguri-uri kesenian Reog Ponorogo yang dilaksanakan di dilapangan perhutani desa Losari hari senin tgl 23 Nopember 2015.
Anggota Koramil 014/06 Ploso Jombang, yang dipimpin Pelda Sofyan ikut berpartisipasi dalam pengamanan serta ikut belajar tentang kesenian Reog Ponorogo. Pelda Sofyan menyebutkan, “ saat ini generasi muda banyak yang meniru kesenian yang berasal dari luar negeri yang menurut saya kurang cocok dengan karakter bangsa Indonesia yang lebih mengutamakan kekeluargaan, keindahan dan kesopanan. Dengan digelarnya parade Reog ini saya berharap generasi muda dapat melestarikan kesenian tradisional, karena makna sejarah adanya reog sangat dalam sekali “.Serta berharap kesenian ini bisa lebih digandrungi oleh masyarakat Kab.Jombang Pada khususnya.
Dimanda Widiatamapriambodo Ketua rombongan menuturkan, saat ini Reoq singobolang Kartodiharjo memiliki 25 anggota. Dengan jumlah tersebut, ia pun berharap bisa melakukan promosi serta mengenalkan reog kepada masyarakat dan turis yang singgah di Kab.Jombang. Masyarakat Ploso sangat terhibur dengan adanya parade Reog Ponorogo ini terlihat dari kerumunan masyarakat yang kurang lebih ada 3000 orang hadir memadati lapangan milik Perhutani tersebut.