JAKARTA, tniad.mil.id- Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Achmad Marzuki menghadiri silaturahmi Akbar Ulama Se-Aceh yang digelar di Gedung Hj Yusriah, Darul Imarah, Aceh Besar, Rabu (10/11/2021).
Didampingi Irdam IM, Brigjen TNI Niko Fahrizal, M.Tr (Han), kedatangan Pangdam IM disambut Pimpinan Dayah MUDI Mesjid Raya (Mesra) Samalanga, Tgk H Hasanoel Bashry atau yang dikenal Abu Mudi dan ratusan ulama muda hingga ulama sepuh atau ulama kharismatik.
Turut juga menyambut Pangdam IM, Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali atau Lem Faisal, anggota DPR RI asal Aceh, Nasir Djamil dan beberapa lainnya.
Acara silaturahmi ulama se-Aceh ini dimulai dengan Samadiah atau doa bersama yang dipimpin oleh Abuya Mawardi Wali.
Pangdam juga didapuk untuk menyampaikan sambutan dalam acara itu, meski ia merasa ‘minder’ berbicara di hadapan alim ulama tersebut.
“Saya tidak ada apa-apanya dengan para Abu dan alim ulama semuanya. Tapi, saya beranikan diri, ini kan acara ibadah ya, masa saya tidak boleh beribadah, ikut berpartisipasi bersama para ulama semuanya,” kata Mayjen TNI Achmad Marzuki yang disambut gelak tawa peserta acara.
Pangdam IM menilai, kegiatan silaturahmi ulama se-Aceh tersebut sangat bagus dalam rangka menyamakan satu pandangan bagaimana sama-sama membangun Provinsi Aceh ini.
Dalam sambutannya, Pangdam memaparkan beberapa hal yang sudah dilakukan Kodam IM dan jajaran di seluruh Aceh. Kegiatan yang dilakukan itu, menurut Mayjen TNI Achmad Marzuki, semuanya dalam rangka membangun Aceh bersama masyarakat dan instansi terkait.
Didukung videotron, Pangdam IM menampilkan beberapa program yang telah dilakukan Kodam IM, seperti pembangunan jalan di daerah terpencil melalui TMMD, bantuan Sembako kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat produktif, penanganan banjir dan Karhutla, pembersihan dan pemugaran masjid, bakti sosial operasi bibir sumbing, khitanan massal hingga pengobatan gratis, penanganan Covid-19 dan vaksinasi serta beberapa hal lainnya.
Selain itu, Pangdam IM menyebutkan peran ulama di Aceh sejak dulu cukup besar, bahkan menurutnya keberadaan ulama sangat penting bagi kemerdekaan Indonesia.
“Di Aceh sejak dulu masa kesultanan, ulama itu berperan penting. Peran ulama dalam kemerdekaan bangsa ini cukup besar,” katanya.
Kini, peran ulama semakin penting, Pangdam IM bahkan menyebutkan, jika ulama tidak ikut dalam upaya membangun, menasihati masyarakat, maka terasa seperti ada yang kurang.
“Tanpa ulama ya ada yang kurang. Tanpa didukung ulama, kami kita semua tidak bisa. Mohon doa dari para abu-abu sekalian semua, agar kita selamat,” kata Mayjen TNI Achmad Marzuki.
Oleh karena itu, Pangdam IM dalam kesempatan itu meminta para ulama agar tidak bosan-bosannya memberi nasihat kepada dirinya sendiri yang saat ini sedang menakhodai Kodam Iskandar Muda.
“Mohon nasihat, mohon bimbingan para ulama. Saya tidak ingin salah memimpin Kodam, saya ingin membangun Aceh bersama-sama dengan ulama,” pungkasnya.
Untuk diketahui selama prosesi kegiatan ini berlangsung tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (Dispenad)