JAKARTA, tniad.mil.id – Abia Joni Frare (5) seorang balita di Kampung Tator, Nunukan Tengah, mendapat pengobatan dan perawatan dari Satgas Yonif 623/Bwu setelah jempol kaki kirinya hampir putus akibat terjepit gir sepeda saat bermain dengan temannya.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 623/Bwu Letkol Inf Yordania dalam keterangan tertulisnya di Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (30/5/2020).
Dikatakannya, pengobatan yang dilakukan tim kesehatan Satgas Pamtas Yonif 623/Bwu dikarenakan khawatir luka yang diderita Abia Joni Frare dapat menimbulkan infeksi dan berakibat fatal.
“Kejadiannya sudah beberapa hari yang lalu, namun luka yang dideritanya dikhawatirkan menimbulkan infeksi karena tidak mendapatkan perawatan di rumah secara baik walau sudah diobati di rumah sakit, dan dapat berakibat fatal,” ujarnya.
Tim Kesehatan Satgas Pamtas Yonif 623/BWU yang dipimpin dokter Satgas dr. Buje Aulio dan Bintara Kesehatan Sertu Wisnu, mengetahui keadaan dari Abia setelah melakukan kunjungan ke rumahnya untuk membantu merawat luka dan mengganti perban di kaki Abia agar keluarga tersebut tidak perlu berjalan jauh membawa Abia ke RSUD Nunukan sekedar mengganti perban.
“Kami ke rumah Abia untuk melakukan pengobatan dan mengganti perban di kakinya agar Abia bersama ibunya tidak perlu berjalan jauh menuju RSUD, kalau untuk mengganti perban biar kami dari Tim Kesehatan Satgas Pamtas Yonif 623/BWU yg mendatangi rumah ibu Emma,” tutur dr. Buje.
Abia tinggal bersama ibunya Ema Paulina (30) dan adiknya yang masih kecil Santi Marsunen Frare (11), serta neneknya Martha Letding (64), sementara ayahnya sedang bekerja di daerah Bukit Keramat, P. Sebatik, Kab. Nunukan dan belum bisa pulang menjenguk Abia.
“Terima kasih banyak atas pengobatan terhadap kaki anak saya, sehingga kami tidak perlu ke rumah sakit membawa Abia,” tukas Emma. (Dispenad)