
Hujan mengguyur sejumlah wilayah di Provinsi Jambi, Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Kalimantan Barat (Kalbar), membuat kabut asap tebal mulai menipis, Rabu, tanggal 28 Oktober 2015 pagi.
Di Kota Jambi, kualitas udara yang buruk dan berbahaya berangsur membaik, menyusul menipisnya asap meski curah hujan hanya berlangsung sekitar setengah jam, Selasa, tanggal 27 Oktober 2015 siang. Jarak pandang pun bertambah menjadi satu kilometer.
Menipisnya kabut asap, berpengaruh terhadap turunnya angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Jambi, Rabu pagi, menjadi kisaran 200 partikel per million (ppm). Selama tiga hari terakhir, Selasa, tanggal 25 s.d. 27 Oktober 2015 pagi, asap tebal yang menyelimuti Kota Jambi membatasi jarak pandang hanya sekitar 200-500 meter dan membuat ISPU berada di kisaran 500 ppm.
Empat menteri kabinet kerja pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla berkunjung ke Jambi meninjau kondisi warga Jambi yang terpapar asap. Keempat menteri tersebut, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah, Anies Baswedan dan Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Anfasa Moeloek. Para menteri mengunjungi puskesmas Putriayu Kota Jambi yang melayani pasien korban asap dan beberapa sekolah serta meninjau rumah singgah korban asap di Asrama Haji Kota Jambi.
Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah akan menindak tegas korporasi atau pengusaha yang terbukti membakar hutan dan lahan. Tindakan tersebut tidak hanya terhadap perusahaan swasta dalam negeri, tetapi juga perusahaan luar negeri, mulai dari sanksi administrasi, pidana penjara dan pencabutan izin perusahaan, tegasnya.
Kalimantan Tengah
Masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng), juga bersyukur karena curah hujan sangat lebat menyirami daerah itu yang gersang sejak beberapa bulan terakhir. Hujan lebat tepatnya turun di Kota Palangkaraya, Selasa malam hingga Rabu dini hari. Hujan diiringi suara halilintar yang menggelegar disertai petir. Bersamaan dengan hujan lebat itu, listrik padam seketika di hampir seluruh wilayah kota. Namun warga tak peduli lagi dengan padamnya listrik hilang, karena suasana suka cita dengan suara hujan sangat deras di atas atap rumah mereka.
Pantauan Suara Pembaruan, hujan memang belum merata di Kalteng. Di Kota Pangkalan Bun, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sebuah kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Barat (Kalbar) memang ada hujan, tetapi tidak mampu membuat kabut hilang.
Terima kasih Tuhan, karena kuasa Mu telah membuat hujan turun untuk kami manusia, kata Elyanie, warga Jalan Sisingamangaraja, Palangkaraya, kepada SP, Rabu.
Kalimantan Barat
Dari Kalimantan Barat (Kalbar), sesuai data yang terpantau oleh MODIS maupun NOOA, tak ada lagi titik api di daerah ini. Adapun kabut asap yang masih menyelimuti wilayah itu, ketebalannya berangsur berkurang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar TTA Nyarong mengatakan kepada SP, Rabu, kualitas udara di Kota Pontianak sudah mulai membaik, sebab di beberapa daerah kabupaten sudah turun hujan.
Walaupun demikian pihaknya akan tetap melakukan pemantauan titik api dan melakukan pemadaman ketika melihat ada titik api. Hal itu dilakukan berkoordinasi dengan dinas instansi terkait khususnya di lokasi titik api.
Sumatera Utara
Sementara di Medan, Sumatera Utara, maskapai penerbangan Sriwijaya Air, menutup penerbangan dari Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) tujuan ke Jambi. Penutupan ini karena pengaruh kabut asap di daerah tersebut. Situasi memang tidak memungkinkan untuk diberangkatkan. Jika dipaksakan bisa mengakibatkan kecelakaan saat penerbangan, ujar District Manager Sriwijaya Air Sumut, Brem P Limbeng.
Dinkes Rejang Lebong, Bengkulu, saat ini membutuhkan bantuan masker sekitar 30.000 buah untuk dibagikan ke masyarakat setempat guna mengantisipasi kabut asap semakin tebal di wilayah tersebut.
Demikian juga Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) telah menyalurkan enam ribu masker bagi warga di sejumlah kabupaten sebagai upaya mengantisipasi gangguan kesehatan yang ditimbulkan akibat menghirup asap. Kami sudah salurkan sebanyak enamribu masker ke Kabupaten Poso, Banggai dan Tolitoli. Ini untuk mengurangi dampak negatif bahaya dari kabut asap yang dihirup masyarakat, kata Kepala Danas Kesehatan Sulteng, Ansyari Arsyad di Palu. (Sumber: HU Suara Pembaruan)