Di tengah gempuran era globalisasi yang kadang juga membawa dampak negatif, maka penguatan identitas bangsa mutlak dilakukan. Hal tersebut untuk mendukung ketahanan bangsa sehingga menjadi bangsa yang tangguh, kuat dan berdaulat. Salah satunya melalui seminar kebangsaan, memasukkan materi cinta tanah air dan menguatkan dasar negara yakni Pancasila sebagai dasar negara yang paling ideal dan paling pas bagi bangsa Indonesia.
Demikian dikatakan Dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) DR. Kus Edi Sartono, M.Si dalam seminar kebangsaan di Aula Makodim Bantul, Rabu (26/8). Seminar dibuka oleh Dandim 0729/Bantul, Letkol Kav Tumadi, S.Sos dan diikuti para Danramil, jajaran perwira, Bintara, Tamtama, Babinsa, tokoh masyarakat, kalangan pemuda dan elemen lainnya.
“Namun sayangnya saat ini ternyata masih ada pihak yang meragukan Pancasila karena banyaknya pengaruh dari luar. Sehingga mereka cenderung menggunakan identitas pribadi seperti suku, agama dan ras sebagai identitas bangsa. Ini menjadi tantangan bagi kita, bagaimana caranya kita menguatkan Pancasila pada diri kita dan lingkungan. Kita harus meyakini bahwa Pancasila adalah dasar negara yang paling pas bagi negara kita yang terdiri beragam suku bangsa dan beragam agama ini,” jelas DR. Kus Edi Sartono, M.Si .
Adapun yang bisa dilakukan diantaranya dengan mengurai dan mencari solusi permasalahan nasional yang bisa merapuhkan persatuan bangsa seperti konflik horisontal. Juga memupus keraguan terhadap pancasila, dan menyaring informasi terkait globalisasi sehingga sebagai bangsa bisa memilah dan memilih informasi yang sesuai dengan kondisi bangsa.
Sedangkan Dandim mengatakan bahwa bangsa Indonesia dihadapkan pada perubahan, tetapi harus bisa menjaga budaya lama. Di hadapkan kondisi bangsa saat ini, terlihat bahwa rasa nasionalisme dan kesadaran bela negra yang dirasakan juga mulai pudar terutama di kalangan muda akibat arus informasi yang mengglobal. Untuk itulah hal tersebut harus disikapi dengan arif dan bijaksana.
“Nilai-nilai luhur budaya dan semangat juang harus terpatri di dada para generasi muda bangsa untuk tidak terlindas dengan perkembang dan zaman yang semakin tidak terbendung lagi,” ungkap Dandim