Magetan, Kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-96 ternyata menyisakan sedikit luka oleh para anggota TNI yang tergabung Satgas TMMD Ke 96 di Wilayah Kodim 0804 Magetan, pasalnya banyak warga merasa kesedihan karena selama satu bulan mereka (TNI) tinggal bersama, namun sekarang harus berpisah. Warga Desa Manjung mengakui TNI telah menyatu dengan hati mereka. Hal ini terungkap sesaat setelah selesai pelaksanaan Upacara penutupan TMMD di lapangan Ds. Manjung Kec. Panekan Kab. Magetan. Rabu (1/6/16).
Sedih ditinggal anak-anak benteng negara, biasanya rumahku rame kini sepi jadinya mereka sering bantu saya bersih-bersih sekitar rumah, bantu angkat air, makan sama-sama dan sering bercanda gurau. Tutur mbah cikrak seorang janda tua.
Lain lagi dengan suwito, yang rumahnya ditempati anggota TNI, selama kegiatan TMMD berjalan. Suwito merasa sangat kehilangan mereka (TNI) karena selama satu bulan ini, mereka tidur, makan bahkan sampai cerita tentang keluarga maupun pengalaman, semua itu kami lakukan bersama-sama setiap hari layaknya seperti keluarga sendiri. Tutur warsito.
Ketika ditanya apabila anggota TNI kembali menempati rumahnya, Warsito bersemangat menjawab “Bisa pintu rumah saya selalu terbuka untuk mereka(TNI) kapanpun mereka datang boleh” ujarnya Warsito.
Sementara itu, menanggapi pendapat warga Desa Manjung Danki SSK TMMD Lettu Inf Ismail menuturkan Fisik boleh pergi, namun hati dan pikiran mereka masih bersama warga Manjung, dirinya berharap setelah TMMD ini berakhir warga manjung tetap bisa melakukan komunikasi dengan anggota TNI. TMMD Ke 96 tahun 2016 yang dikomandoi oleh Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Herwin Rizayan iszal, SIP, terbilang sukses dari segi fisik maupun non fisik sampai-sampai warga enggan melepaskan pasukan TNI sampai memohon tambahan hari ke Dandim. Keberhasilan program TMMD ini berkat sinergitas yang baik antara TNI dan warga. Tutur Lettu Inf Ismail.
Pada kegiatan TMMD Ke 96 tahun 2016 ini, TNI membuat ikatan emosional dengan warga, dimana beberpa personel TNI berbaur tinggal dan tidur di rumah warga bahkan makanpun menjadi satu dengan warga. (Penrem081).
