JAKARTA, tniad.mil.id- Korem 061/Suryakencana menggelar komunikasi sosial dengan para ulama se – wilayah Korem 061/SK untuk menangkal radikalisme di wilayah Korem 061/SK TA 2021, yang digelar di Lapangan Tenis Korem 061/SK , Tengah Kota Bogor, Kamis (2/12).
Dalam keterangan tertulis penerangan Korem 061/SK, Kamis (3/12/2021), kegiatan komunikasi sosial bertujuan untuk meningkatkan hubungan yang harmonis antara TNI AD khususnya Korem 061/Suryakencana dengan komponen masyarakat, hal ini dalam rangka memberikan pemahaman tentang pencegahan radikalisme/separatisme dengan tujuan mewujudkan ketahanan wilayah yang kuat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Hal tersebut disampaikan oleh Danrem 061/SK Brigjen TNI Achmad Fauzi saat menghadiri dan memimpin acara Komunikasi Sosial Korem 061/SK bersama para ulama dan tokoh agama se-wilayah Korem 061/SK yang meliputi wilayah Bogor, Cianjur, dan Sukabumi.
“Kegiatan komunikasi sosial ini dimaksudkan agar terwujudnya kesadaran tentang arti pentingnya pemahaman terhadap bahaya radikalisme/separatisme serta terwujudnya kerja sama antara TNI AD dengan seluruh komponen bangsa dalam mempertahankan ideologi Pancasila melalui peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan dan keagamaan, “ tambahnya.
Dengan mengusung tema ” Meneguhkan Toleransi Mencegah Radikalisme/Separatisme”, kegiatan ini selain dihadiri oleh Danrem 061/SK Brigjen TNI Achmad Fauzi S.I.P.,M.M. para Kasi Kasrem 061/SK, Bhabinkamtibmas dan Babinsa, aparat pemerintah daerah setempat , tokoh masyarakat serta tokoh agama.
Pada kesempatan tersebut, Danrm 061/SK Brigjen TNI Achmad Fauzi menyampaikan materi wawasan kebangsaan serta bahaya radikalisme di masyarakat.
“Dengan pemahaman yang sama antara TNI dengan elemen masyarakat lainnya tentang radikalisme, diharapkan kita semua semakin sadar pentingnya mejaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI, radikalisme adalah paham yang harus kita perangi bersama, dengan memberikan pemahaman dan penyadaran bagi saudara-saudara kita yang telah terpapar paham tersebut untuk kembali kepada NKRI, “ pungkasnya. (Dispenad)