Skip to main content
Berita Satuan

Jelang Akhir Penugasan, Satgas Konga XXIII-M UNIFIL Tingkatkan Kesiagaan

Dibaca: 25 Oleh 11 Des 2019Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id, Menjelang akhir masa penugasan sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon Selatan, Satgas Konga Yonmek XXIII-M yang tergabung dibawah bendera UNIFIL meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi perkembangan situasi yang setiap saat dapat terjadi.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Konga TNI Yonmek XXIII-M Letkol Inf Arfa Yudha Prasetya dalam keterangan tertulisnya di Markas Indobatt, Adchit Al Qusayr, Lebanon Selatan, Selasa (10/12/2019).

Dikatakannya, pihaknya menginstruksikan beberapa kegiatan yang harus selalu dilakukan diantaranya pengecekan kesiapan personel dan materiil dalam melaksanakan tugas, latihan contingency planning dan perbaikan kesiapan pangkalan khususnya shelter yang harus sesuai dengan standar yang ditentukan oleh PBB.

“Kami selalu tekankan kepada seluruh personel untuk mematuhi semua aturan yang berlaku dan tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apapun agar tidak menjadi permasalahan menjelang purna tugas di sini,” tuturnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, untuk mengantisipasi kemungkinan situasi terburuk terjadi, yang mengharuskan seluruh pasukan ditarik mundur maka dilaksanakan latihan contingency planning dimana seluruh pasukan dalam keadaan situasi siaga penuh, sehingga seluruh personel harus masuk lubang perlindungan/ shelter guna mengamankan/melindungi diri yang dapat mengancam jiwa para peacekeepers.

“Latihan ini sangat diperlukan dan harus dilatih secara terprogram dan berkala dengan waktu tertentu atau kapan saja, sehingga kemampuan kesiapsiagaan pasukan selalu siap menghadapi keadaan darurat guna meminimalisir korban jiwa,” tegasnya.

Baca juga:  Tes Urin, Wujudkan Profesionalitas TNI yang Bebas Narkoba

Tidak hanya sampai disitu saja, tambahnya, skenario latihan kesiapsiagaan dimulai dari tahap persiapan, dengan mengaitkan kondisi pangkalan Indobatt dengan memerintahkan peleton Zeni memperbaiki shelter yang rusak sehingga seluruh pangkalan benar-benar dalam keadaan siap dan aman untuk digunakan prajurit yang melaksanakan tugas di daerah misi, sesuai standar PBB.

“Setiap markas militer yang berada di area operasi UNIFIL wajib melaksanakan contigency planning ini secara berkala, dan menjelang akhir penugasan, kami latihkan kembali agar seluruh personel selalu siap walaupun mendekati akhir penugasan,” pungkasnya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel