Beredarnya isu yang dimuat media online kompasiana.com dengan judul “Jokowi, Waspadai Terhadap ‘Kuda Troya’ JK dan Gatot Nurmantyo” yang diunggah pada Hari Minggu (30/11/2016), sangatlah merusak citra dan nama baik institusi TNI serta meresahkan masyarakat Indonesia.
Opini yang dimuat dalam tulisan disalah satu media online tersebut tidak benar dan tidak berdasarkan fakta. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (7/12/2016).
Kapuspen TNI mengatakan, pernyataan opini tersebut merupakan fitnah dan pencemaran nama baik TNI secara institusi maupun terhadap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo secara pribadi, yang berpotensi munculnya konflik antar lembaga maupun kelompok masyarakat.
Kapuspen TNI menjelaskan, kegiatan yang digagas Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, seperti doa bersama yang dilaksanakan Jumat (18/11/2016) dan Apel Nusantara Bersatu, Rabu (30/11/2016) merupakan kegiatan untuk mengajak masyarakat di seluruh Indonesia bersama-sama berdoa agar negara Indonesia terlepas dari perpecahan dan mengutamakan persatuan dan kesataun bangsa yang berlandaskan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam opini yang dimuat media online tersebut, juga ditulis tentang kegiatan Panglima TNI yang sering berkeliling kampus untuk mengkampanyekan visi nasionalismenya. “Faktanya memang benar, Panglima TNI melakukan kegiatan tersebut untuk membentuk karakter pemuda Indonesia agar memiliki rasa kebangsaan dan nasionalisme serta bela negara, bukan berambisi mengambil alih pemerintahan,” kata Kapuspen TNI.
Kapuspen TNI kembali menegaskan, sejak terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 5 Oktober 1945 yang kemudian berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), selanjutnya Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan saat ini Tentara Nasional Indonesia (TNI), tidak pernah melakukan pembangkangan terhadap pemerintah termasuk melakukan kudeta. “TNI berasal dari rakyat, berjuang bersama rakyat dan untuk kepentingan rakyat,”ungkapnya.
Terkait berita Panglima TNI akan menyerahkan wilayah laut Natuna kepada pihak Tiongkok, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto kembali menegaskan, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tidak akan pernah menyerahkan wilayah laut Indonesia ke pihak asing, termasuk perairan Natuna. “Panglima TNI tidak pernah menginginkan kapal-kapal asing mencuri ikan di perairan laut Indonesia, apalagi sampai berusaha menyuap Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti agar mengijinkan kapal asing pencuri ikan masuk perairan Indonesia,” tuturnya.